Jakarta - Siklon Tropis Senyar terbentuk dari Bibit Siklon 95B di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Siklon tropis ini memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, Siklon Tropis Senyar terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Siklon ini terbentuk dari Bibit Siklon Tropis 95B yang sebelumnya tumbuh di wilayah yang sama.
"Terbentuk Siklon Tropis Senyar di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).
Pada hari ini, pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Senyar terpantau di 11.3 Lintang Selatan dan 99.8 Bujur Timur atau sekitar 655 km sebelah barat daya Bengkulu. Siklon ini bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 7 knot (13 km/jam).
Siklon Tropis Senyar memiliki tekanan udara minimum 998 mb dan kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam). Siklon ini diperkirakan akan meningkat intensitasnya dalam 24 jam ke depan.
Siklon Tropis Senyar mempengaruhi kondisi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia. Pola angin di sekitar Sumatera bagian selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara terjadi aliran massa udara dari barat dan barat laut.
Pola tekanan rendah di sekitar Australia bagian utara membentuk daerah pertemuan atau konvergensi yang memanjang dari perairan barat Sumatera Barat hingga Lampung, dari Selat Karimata hingga perairan utara Banten, serta dari Laut Banda hingga Laut Arafuru.
Kondisi ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah. BMKG memperingatkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di beberapa daerah.
Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk gelombang laut. Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, dan Samudra Hindia barat Aceh hingga Sumatera Barat.
Sementara itu, gelombang yang lebih tinggi, 2,5-4 meter, berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Lampung hingga Bengkulu dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang, dan jalan licin selama periode hujan lebat.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari beraktivitas di dekat papan reklame, pohon, dan tebing yang rapuh. Bagi pengendara kapal dan nelayan, disarankan untuk memperhatikan peringatan dini gelombang laut.



