Ruang Kecil untuk Menyembuhkan Diri Sendiri

kumparan.com • 20 jam yang lalu
Cover Berita

Di tengah kehidupan yang serba cepat, kita sering lupa bahwa diri sendiri pun membutuhkan tempat untuk kembali. Bukan tempat mewah, bukan pula lokasi jauh yang menghabiskan banyak biaya. Terkadang, yang kita butuhkan hanyalah ruang kecil sebuah sudut sederhana yang menjadi rumah bagi hati yang lelah dan kepala yang penuh.

Ruang kecil itu tidak selalu berbentuk fisik. Ia bisa berupa waktu lima menit di pagi hari untuk menarik napas panjang, atau malam yang sengaja dibuat sunyi agar kita bisa mengenali apa yang sebenarnya sedang kita rasakan. Dalam ruang kecil itu, kita mengizinkan diri sendiri untuk berhenti sejenak, menurunkan beban, dan mendengarkan pelan-pelan suara yang selama ini kita abaikan.

Sering kali kita merasa harus kuat setiap saat. Harus tegar, harus mampu mengurus banyak hal sekaligus, harus selalu terlihat baik-baik saja di mata orang lain. Namun semakin kita memaksa diri, semakin besar luka yang diam-diam kita kumpulkan. Tanpa disadari, tubuh dan pikiran meminta tanda jeda, tanda bahwa mereka tidak sanggup terus berlari tanpa henti.

Menyediakan ruang kecil untuk menyembuhkan diri sendiri adalah wujud keberanian. Keberanian untuk mengakui bahwa kita manusia biasa yang kadang rapuh. Keberanian untuk tidak mengabaikan perasaan hanya karena takut dianggap lemah. Dan keberanian untuk kembali merawat diri dengan penuh kesabaran.

Dalam ruang kecil itu, kita belajar untuk tidak memaksa proses. Kita belajar menerima bahwa pulih tidak selalu cepat. Ada hari-hari ketika semuanya terasa berat, dan ada hari-hari ketika kita mampu tersenyum tanpa alasan. Kedua hari itu sama berharganya. Keduanya bagian dari perjalanan kita kembali pada diri sendiri.

Mungkin ruangan itu hanya berupa sudut kamar tempat kita menuliskan isi hati. Mungkin berupa playlist lagu yang membuat napas terasa lebih ringan. Atau mungkin hanya berupa kesadaran bahwa kita tidak harus selalu memenuhi ekspektasi orang lain. Apa pun bentuknya, ruang kecil itu adalah milik kita, dan kita berhak menjaganya.

Pada akhirnya, proses penyembuhan bukan tentang melupakan luka, melainkan memahami bahwa luka itu pernah ada dan kita tetap mampu bertahan. Ruang kecil yang kita ciptakan menjadi bukti bahwa kita peduli pada diri sendiri. Tempat itulah yang mengingatkan bahwa kita layak pulih, layak bahagia, dan layak merasa aman.

Kadang, untuk menyembuhkan diri, kita tidak butuh dunia yang besar. Kita hanya butuh ruang kecil dan keberanian untuk masuk ke dalamnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.