Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak melantik lebih dari 400 pejabat struktural yang terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas, pejabat kabupaten/kota hingga kecamatan di lingkungan Kementerian Haji dan Umrah di Masjid Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (28/11).
Dahnil mengatakan, pelantikan ini merupakan percepatan pembentukan struktur Kementerian Haji dan Umrah hingga tingkat terbawah.
“Hanya satu pejabat di pusat, 400 lebihnya itu pejabat vertikal. Mulai hari ini, struktur Kementerian Haji sampai ke kabupaten/kota, nanti kecamatan, itu sudah lengkap,” kata Dahnil.
“Kanwil tadi berarti seluruh provinsi, berarti 34. Direktorat, Dirjen kan kemarin sudah. Ada kita sudah ada empat kedirjenan,” tambah dia.
Pelantikan digelar berdasarkan Keputusan Menteri Haji dan Umrah Nomor 36, 37, 39, dan 40 Tahun 2025 tentang pengangkatan pejabat di instansi vertikal.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, disusul pembacaan keputusan pengangkatan pejabat yang ditetapkan Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf. Para pejabat kemudian diambil sumpahnya oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah.
“Wallahi, Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia dan taat kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” demikian penggalan sumpah jabatan yang diucapkan para pejabat, dipandu Dahnil.
"Akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindari diri dari perbuatan tercela.”
Usai pengucapan sumpah, perwakilan pejabat menandatangani Berita Acara Sumpah Jabatan dan Pakta Integritas, disaksikan jajaran Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, serta pejabat eselon pusat lainnya.
Dahnil menekankan seluruh pejabat yang baru dilantik memegang amanah besar sebagai penyelenggara layanan haji dan umrah.
“Wajah utama Kementerian Haji itu harus menjadi wajah integritas. Jangan sekali-kali mengkhianati amanah yang sudah diberikan,” ujar Dahnil.
Tradisi integritas, kata Dahnil, adalah pesan berulang dari Presiden, juga Menteri Haji dan Umrah.
Dia juga menjelaskan proses pengisian jabatan dilakukan dalam waktu sangat singkat karena tenggat penyelenggaraan haji yang harus segera dipenuhi.
“Kami menghadapi dua dilema (terkait proses screening), kompetensi dan integritas. Tapi di sisi lain kami berhadapan dengan deadline. Ini kan hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, kami harus memenuhi struktur di tingkat bawah. Ini kan musim haji pertama, kami harus kami persiapkan,” kata Dahnil.
Berikut 16 Kakanwil Kemenhaj di seluruh Indonesia:
Zulkifli Sitorus (Sumatera Utara)
Wahyudi Abdul Wahab (Jambi)
Intihan (Bengkulu)
Sugito (DKI Jakarta)
Boy Hary Novian (Jawa Barat)
Fitriyanto (Jawa Tengah)
Mahmudi (Bali)
Lalu Muhamad Amin (NTB)
Kamaludin (Kalimantan Barat)
Eddy Khairani Z. (Kalimantan Selatan)
Mansur (Gorontalo)
Ikbal Ismail (Sulawesi Selatan)
Ahmad (Sulawesi Barat)
Djumadi Wali (Maluku)
Musa Narwawan (Papua)
Aziz Hegemur (Papua Barat)
