PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menerima surat pengunduran diri Direktur Utama (Dirut) Julfi Hadi, yang diterima tertanggal 25 November 2025.
Sesuai Pasal 8 ayat (3) POJK 33/2014, perusahaan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam jangka waktu paling lambat 90 hari kalender sejak diterimanya surat pengunduran diri tersebut.
“Dengan ini disampaikan bahwa PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (Perseroan) telah menerima surat pengunduran diri Bapak Julfi Hadi selaku Direktur Utama Perseroan melalui surat tertanggal 25 November 2025,” tulis Corporate Secretary PGEO, Kitty Andhora, mengutip keterbukaan informasi BEI, Jumat (28/11).
Menelisik laporan keuangan kuartal III 2025, PGEO membukukan laba bersih USD 104,26 juta atau setara Rp 1,73 triliun (kurs Rp 16.624 per USD). Angka ini turun 22,1 persen dibandingkan kuartal III 2024 yang sebesar USD 133,9 juta.
Meski laba turun, pendapatan meningkat. PGEO meraup pendapatan USD 318,86 juta atau setara Rp 5,3 triliun pada kuartal III 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar USD 314,30 juta dan naik 4,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai USD 306,02 juta.
Sementara itu, EBITDA tercatat sebesar USD 248,97 juta. Total aset mencapai USD 2,96 miliar dengan kas dan setara kas USD 628,12 juta. Total aset lancar juga mengalami kenaikan menjadi USD 831,78 juta dari USD 828,56 juta per 31 Desember 2024.
Pendorong kinerja PGEO sepanjang Januari–September 2025 adalah beroperasinya Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 megawatt (MW) sejak Juni lalu.