PHK Menjamur di Singapura Sepanjang 2025, Tujuh Sektor Telah Pangkas 19.800 Pekerjaan

wartaekonomi.co.id • 8 jam yang lalu
Cover Berita

Singapura mencatat tekanan pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor sepanjang 2025 meski tingkat pengangguran nasional tetap rendah. Data Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) dalam Economic Survey kuartal III/2025 menunjukkan pasar tenaga kerja menciptakan hampir 50.000 pekerjaan dari Januari hingga September, namun tujuh sektor sekaligus kehilangan total sekitar 19.800 posisi, terutama pada kelompok profesional, manajerial, eksekutif, dan teknisi (PMET).

MTI melaporkan bahwa tingkat pengangguran umum bertahan pada 2%, dengan warga negara dan penduduk tetap di bawah 3%. Namun ketahanan angka utama tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi lapangan. Sektor-sektor tertentu justru mencatat kontraksi signifikan sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai perubahan struktur kebutuhan tenaga kerja.

Sektor Informasi dan Komunikasi menjadi penyumbang penyusutan terbesar. Industri yang sempat diwarnai optimisme pertumbuhan gaji dan permintaan talenta digital itu tercatat kehilangan lebih dari 4.000 pekerjaan sepanjang 2025, melanjutkan tren penyusutan yang mencapai hampir 10.000 posisi dalam dua tahun terakhir. Pengamat pasar menilai kondisi tersebut merupakan proses perimbangan ulang struktur tim teknologi, ketika perusahaan memangkas fungsi tertentu namun meningkatkan permintaan terhadap spesialis kecerdasan buatan, rekayasa data, dan komputasi tingkat lanjut.

Penurunan juga terjadi pada jasa profesional, real estat, serta sektor yang berhubungan erat dengan perdagangan. Real estat masih menghadapi dampak cooling measures yang menekan aktivitas pasar dan menahan ekspansi perekrutan. Pengurangan peran di sektor-sektor ini banyak terjadi pada jabatan yang biasanya diisi tenaga kerja lokal terampil, sehingga memicu diskusi mengenai kesiapan keterampilan domestik menghadapi pergeseran kebutuhan industri.

Di sisi lain, sebagian besar pertumbuhan pekerjaan berasal dari konstruksi dan pekerjaan domestik. Kedua sektor ini ditopang oleh tenaga kerja migran dan aktivitas pembangunan yang masih kuat. Sementara itu, sektor Keuangan dan Asuransi muncul sebagai pengecualian dari pelemahan umum dengan menciptakan lebih dari 10.000 pekerjaan baru, menjaga stabilitas total serapan tenaga kerja di Singapura.

MTI menilai dinamika tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja yang berada dalam fase transisi. Secara agregat tetap stabil, namun perincian antarindustri mengindikasikan restrukturisasi yang kian cepat. Pergeseran ini menuntut penyesuaian keterampilan yang lebih intensif seiring perusahaan mengalihkan fokus ke talenta berkemampuan tinggi, khususnya di bidang teknologi dan keuangan.

Perubahan tersebut juga dianggap mencerminkan arah baru ekonomi Singapura, yang semakin dipengaruhi integrasi teknologi mutakhir dan peningkatan otomatisasi. Sementara sektor-sektor intensif modal dan layanan bernilai tinggi masih menjadi motor pertumbuhan, sejumlah fungsi konvensional terus dikurangi sehingga menciptakan ketimpangan lintas industri.

Dengan demikian, meski tingkat pengangguran resmi tetap rendah, tekanan PHK pada sektor-sektor tertentu menandakan bahwa tantangan pasar tenaga kerja tidak hanya terletak pada jumlah pekerjaan, tetapi juga pada kecocokan keterampilan dengan kebutuhan industri yang berkembang pesat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.