Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di Kota Medan sejak Kamis (27/11). Akibatnya, beberapa rumah warga terendam air.
Pantauan kumparan pada Jumat (28/11), genangan masih terlihat di permukiman warga Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Sejumlah warga tampak membersihkan rumah dari lumpur yang mengendap. Masjid Jami Aur yang berada di lokasi juga dipenuhi lumpur akibat banjir.
Herman (25), salah satu warga terdampak, mengatakan, air mulai naik sejak pukul 22.00 WIB, Kamis (27/11). Ketinggian mencapai 2 meter.
Banjir berangsur surut, namun hingga pagi air masih menggenangi hingga sekitar 50 cm.
"Jam 10 malam itu air tinggi sampai 2 meter lebih, sampai 7 pagi lagi ini air segini (selutut)," kata Herman di kediamannya, Jumat (28/11).
Barang-barang di rumah Herman terendam, bahkan beberapa hanyut "Engga ada yang selamat (barang), semua basah, ada yang hanyut lah," ujarnya.
Dia dan keluarga juga tidak bisa tidur karena khawatir banjir kembali naik. "Parah kali (banjir), tidur engga bisa. Mau makan juga engga bisa," kata Herman.
Ia berharap pemerintah segera bertindak agar banjir bisa segera surut dan warga bisa beraktivitas lagi.