Telkomsel terus berupaya mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasinya yang terganggu akibat bencana banjir dan tanah longsor di provinsi Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Pihak Telkomsel memaparkan data, bahwa 62 persen BTS Telkomsel di Aceh terdampak bencana, lalu di Sumatra Utara yang terdampak sebesar 12 persen, dan di Sumatra Barat sebesar 11,3 persen.
Beberapa titik lokasi bencana saat ini mengalami pemadaman listrik masif, yang menjadi kendala utama bagi tumbangnya jaringan telekomunikasi. Oleh karenanya, perusahaan telekomunikasi berharap tulang punggung kelistrikan dari PLN bisa segera pulih di daerah terdampak.
Abdullah Fahmi, VP Corporate Communications dan Social Responsibility Telkomsel, mengatakan bahwa pemulihan jaringan di ketiga provinsi itu menjadi perhatian utama Telkomsel agar masyarakat di sana dapat berbagi kabar dan terhubung lagi dengan keluarganya. Dia memastikan Telkomsel juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan PLN untuk pemulihan jaringan.
"Kami menggerakkan semua sumber daya Telkomsel untuk memulihkan jaringan di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Semoga bisa cepat terestorasi," kata Fahmi, dalam media update di Jakarta, Jumat (28/11).
Telkomsel kini menjalankan backup sumber daya dengan menyediakan baterai di lokasi terdampak bencana. Namun, backup daya dari baterai hanya dapat bertahan sekitar empat jam. Telkomsel juga mendistribusikan genset dan solar untuk mengoperasikan kembali BTS yang mati.
Soal Banjir hingga Longsor di SumatraBanjir dan tanah longsor melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak Senin (24/11). Siklon Tropis Senyar menjadi penyebab hujan deras hingga memicu banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka cita atas bencana banjir dan longsor di Sumatra. Ia mengatakan bencana ini terjadi akibat pemanasan global hingga kerusakan lingkungan.
"Saat ini dunia menghadapi tantangan iklim, pemanasan global, kerusakan lingkungan, ini jadi tantangan harus kita hadapi," kata Prabowo saat memberikan sambutan di puncak Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Jumat (28/11).
Eks Menhan itu lantas menyinggung marak pembabatan pohon dan perusakan hutan yang pada akhirnya memicu banjir.
"Menjaga hutan-hutan kita, benar-benar mencegah pembabatan pohon, perusakan hutan, sungai-sungai harus kita jaga agar bersih sehingga dapat menyalurkan air yang bisa tiba-tiba datang," ucap Prabowo.