PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjelaskan empat metode pelunasan biaya haji bagi jemaah yang dijadwalkan berangkat pada April 2026.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan seluruh kanal pembayaran disiapkan agar proses pelunasan lebih mudah dan dapat dilakukan tanpa harus datang ke kantor cabang.
Namun, kata dia, pelayanan di kantor-kantor cabang tetap menjadi opsi utama, terutama bagi jemaah yang membutuhkan bantuan langsung.
"InsyaAllah nanti di cabang-cabang kita akan dilayanin dengan baik, ya bahkan dalam beberapa model itu ya kadang-kadang saya suka keliling juga pelunasan," ujar Anton saat pertemuan dengan media di BSI Tower, Jumat (28/11).
Kata Anton, saat antrean jemaah membludak, cabang BSI biasanya menambah fasilitas layanan.
"Kalau nasabahnya banyak gitu ngantre, teman-teman di cabang itu biasanya suka inisiatif tuh, bahkan membuat apa tenda atau menyediakan jasa lainan lain gitu ya. Bahkan dikombinasi tuh, jadi satu cabang itu bisa jadi ada beberapa model pelunasan, bukan cuma satu model," katanya.
Metode kedua adalah melalui jaringan BSI Agen yang tersebar di sekitar 130 ribu gerai. Ketiga, melalui aplikasi mobile banking BYOND BSI, sehingga jemaah dapat membayar tanpa harus antre.
"Nah yang ketiga tentu saja melalui mobile banking yang dimiliki oleh masing-masing nasabah. Jadi kalau nasabahnya sudah punya BYOND, enggak usah datang ke cabang lagi," ujar dia.
Sementara metode keempat ditujukan untuk nasabah korporasi atau pelaku usaha yang lebih banyak bertransaksi, yakni melalui BSI Net Banking.
Lebih lanjut, Anton mengungkap 81 persen atau 164.319 jemaah haji 2026 dilayani lewat BSI, dari total 203.320 kuota jemaah haji tahun depan.
"Untuk tahun ini kita perkirakan kurang lebih ada dari 203.320 jemaah yang dikira akan berangkat tahun ini berangkat, kurang lebih 164.319 nya itu melalui apa namanya, BSI. Jadi kurang lebih kita akan ada di angka 81 persen," ungkap Anton.
Selain pelunasan, BSI juga menyiapkan kartu Visa bagi jemaah, layanan penukaran riyal di cabang maupun di titik keberangkatan haji, serta pembagian batik haji desain baru.
Terkait alur pelunasan, Anton menjelaskan jemaah harus menyiapkan dana di rekening tabungan haji yang menjadi sumber pembayaran.
"Kalau kita mau lunas bawa uangnya setorkan di teller kami sekaligus nanti kita akan lakukan proses pelunasannya," ujarnya.
Selanjutnya, jemaah diimbau untuk membawa bukti pelunasan ke kantor layanan Kementerian Haji dan Umrah yang tersedia di masing-masing daerah.
Setelah itu, status pembayaran otomatis terhubung dengan sistem Kementerian Haji dan Umrah. Lalu, souvenir haji dari BSI diberikan sekitar Februari 2026. Bagi yang tidak ingin antre, Anton menyarankan memanfaatkan kanal BYOND by BSI.
Proyeksi Pertumbuhan Saldo Tabungan Haji
Anton kemudian memproyeksi saldo tabungan haji pada 2026 di BSI bakal tumbuh kisaran Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun. Perkiraan tersebut mengacu pada tren pertumbuhan dana haji tahun ini yang masih berjalan dan diperkirakan berakhir di angka sekitar Rp 2,5 triliun.
"Ya mungkin kalau untuk saldo pertumbuhannya kurang lebih juga kurang lebih sama lah 2,5 sampai 3 triliun untuk pertumbuhan yang apa namanya ketahuan haji kita. Ya mudah-mudahan bisa lebih tinggi lagi saldo," kata Anton.
Untuk tahun depan pula, BSI akan menyiapkan berbagai strategi dan sumber daya agar pertumbuhan bisa lebih tinggi.
"Tapi tahun depan ya dengan berbagai apa namanya model, dengan berbagai sumber daya yang kita tersedia mudah-mudahan ya bisa lebih tinggi lagi. Karena kembali buat kami menjual produk haji itu adalah salah satu hal yang utama," kata dia.