Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memuji seorang pemenang film pendek yang digelar dalam rangka HUT ke-61 Partai Golkar. Film itu mengusung tema Indonesia Harmoni dalam Kemajemukan dengan judul Pepayong.
Bahlil menilai film yang dilombakan memiliki pesan kuat, terutama Pepayong yang mengangkat sisi Aceh.
“Saya tidak melihat berapa durasi filmnya, tapi saya melihat makna pesan yang mendalam dari film ini,” kata Bahlil di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (28/11).
Bahlil lalu meminta langsung pemenang lomba tersebut, Andri Saputra, untuk menjadi kader Golkar.
“Ini kamu betul-betul harus jadi kader Golkar. Kenapa? Golkar itu lahir untuk memelihara dan menjaga keberagaman,” ujarnya.
Ia menjelaskan sejarah kelahiran Golkar dari Sekber 97 organisasi yang bertujuan mempertahankan ideologi Pancasila.
“Maka Golkar lahir sebenarnya untuk menjaga keberagaman itu,” jelasnya.
Saat dipanggil ke depan, Andri memperkenalkan diri dan mendapat pujian dari Bahlil.
“Andri, kau hebat sekali,” kata Bahlil.
Ia bercerita bahwa film Andri mengingatkannya pada masa kecil di Papua, khususnya nilai keberagaman di Fakfak.
“Satu keluarga itu ada Katolik, ada Protestan, ada Islam. Dan kami enggak pernah berkelahi,” jelasnya.
Bahlil kemudian memberi tantangan baru kepada Andri untuk membuat film pendek maksimal 20 menit tentang kisah seorang mantan kondektur angkot yang bisa sukses berkompetisi hingga ke Jakarta.
“Aku pengen kau buatkan film itu, tapi tidak boleh lebih dari 20 menit. Serius, ini proyek, proyek ini. Cair ini, cair barang ini,” ujarnya.
Menurut Menteri ESDM itu, karya-karya peserta menunjukkan kemampuan luar biasa anak daerah dengan potensinya.
“Ini semakin menunjukkan bahwa orang daerah sebenarnya jauh lebih paten kalau dikasih kesempatan dibandingkan dengan orang-orang di Jakarta,” kata dia.
“Kepada generasi muda, khususnya teman-teman daerah, gali potensi-potensi yang terpendam. Semoga kalian ke depan menjadi orang-orang hebat,” tambahnya.
