PHK Karyawan, Tether Akhirnya Tutup Operasi Tambang Bitcoin di Uruguay

wartaekonomi.co.id • 22 jam yang lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa Stablecoin, Tether mengonfirmasi akan menghentikan operasi penambangan aset kripto dan memberhentikan sebagian besar tenaga kerjanya, setelah gagal mencapai kesepakatan terkait tarif energi di Uruguay.

Dilansir Minggu (30/11), Tether menyebut tarif energi yang tinggi serta hambatan regulasi sebagai alasan utama penarikan diri. Sejak dua tahun lalu, perusahaan telah meminta perubahan struktur tarif listrik yang lebih kompetitif, dengan mengusulkan perpindahan dari biaya transmisi 31,5 kV ke 150 kV.

Baca Juga: Citigroup: Kejatuhan Futures Kripto Picu Arus Keluar Bitcoin Spot Hampir US$4 Miliar

Perusahaan berargumen bahwa perubahan tersebut dapat menguntungkan kedua belah pihak dengan menekan biaya dan menghindari proyek infrastruktur yang dinilai tidak efisien. 30 karyawan dengan ini diberhentikan ketika perusahaan menghentikan kegiatannya di Uruguay.

Tether sebelumnya berencana menginvestasikan hingga US$500 juta. Investasi tersebut termasuk pembangunan tiga pusat data dan taman energi terbarukan berkapasitas 300 megawatt.

Baca Juga: Habis Dilarang, Bitcoin Mining Justru Kembali Bangkit di China

Menurut keterangan perusahaan, lebih dari US$100 juta telah dikeluarkan sejauh ini, dengan tambahan US$50 juta dialokasikan untuk infrastruktur yang seharusnya diserahkan kepada operator jaringan listrik nasional dari Uruguay.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.