Komunitas Pecinta Antik Kebudayaan Sriwijaya (Kompaks) menggelar pameran di Transmall Kota Palembang. Terdapat banyak koleksi barang antik di mulai dari guci lama hingga Gramofon.
Pameran ini berlangsung pada Minggu, 30 November 2025. Dari pantauan, terlihat pengunjung melihat-lihat koleksi yang ada di sana.
Di sebelah kiri kios, terdapat berbagai koleksi kaset pita lengkap dengan tape dan walkman yang dipamerkan sekaligus dijual.
Tidak hanya kaset pita dengan ratusan koleksi, di sampingnya juga ada koleksi piringan hitam lama (vinyl) lengkap dengan gramofon tahun 70-an hingga meja putar (turntable) yang ada di era 80 hingga 90-an.
Budi, salah satu pengoleksi turbtable dan vinyl, mengungkapkan bahwa ia memulai mengkoleksi piringan hitam dimulai sejak selesai berkuliah. Awalnya, untuk mengoleksi vinyl tersebut, ia harus menabung dan berupaya membeli piringan hitam yang cukup mahal.
"Mulai mengoleksi waktu pas sudah kerja, karena sudah dapat gaji kan. Pada saat kuliah saya fokus dulu, baru setelah tamat kuliah saya mengoleksi kaset pita terlebih dulu, baru ke vinyl," jelas Budi.
Kemudian, ia melanjutkan untuk kisaran harga tersebut tergantung dengan musisinya dan kualitas piringan hitam.
"Ada yang Rp 700 ribu, ada juga yang Rp 200 an. Bahan vinyl pun macam-macam, ada yang seperti batu, agak berat, ada yang ringan seperti plastik," ujar Budi.
Kemudian, sedikit melihat ke dalam, ada koleksi barang-barang lama seperti guci dengan ukiran bunga, kayu dayung perahu, papan permainan khas Palembang yakni Cuki, piring-piring kecil dan beberapa barang yang ditemukan di dalam Sungai Musi seperti batu bata dengan ukiran khas Sriwijaya.
"Ini ada juga yang ditemukan di dasar Sungai Musi," kata Budi.
Pameran ini telah dimulai pada Sabtu, 29 November 2025 dan berakhir pada hari ini.