Saat Relawan Berjibaku Evakuasi Jenazah di Bawah Tumpukan Kayu di Kabupaten Agam

kumparan.com • 11 jam yang lalu
Cover Berita

Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyisakan duka di sejumlah daerah di Indonesia. Di Sumatera, banjir bandang dan longsor melanda permukiman, memutus akses jalan, merusak rumah, hingga menelan korban jiwa.

Sungai-sungai yang meluap membawa material kayu dan lumpur, menyeret apa saja yang dilaluinya.

Di tengah aroma tanah basah dan suara sirine yang hilir-mudik, para relawan berkejaran dengan waktu, mencari siapa saja yang mungkin masih bisa diselamatkan, atau setidaknya ditemukan.

Dalam sebuah video yang diterima kumparan, Minggu (30/11), tampak sekelompok relawan Rumah Zakat tengah berjibaku di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), yang dipenuhi tumpukan kayu besar. Kayu-kayu itu bertaut satu sama lain, membentuk hambatan yang sulit dipindahkan.

Dengan tangan penuh lumpur, para relawan tersebut membongkar satu per satu potongan kayu untuk memastikan tak ada orang yang tertinggal di bawahnya.

Tak lama kemudian, para relawan menemukan tubuh yang tertimbun di bawah tumpukan kayu tersebut. Tubuh itu diangkat perlahan, dijaga agar tetap utuh, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

Meski wajah mereka tak tertangkap jelas, gestur gerak para relawan memperlihatkan betapa berat beban emosional yang mereka pikul, meski tak satu pun dari mereka berhenti bekerja.

Kesulitan bertambah ketika mereka harus mengangkat kantong jenazah melewati medan setapak yang penuh lumpur. Setiap langkah seolah menelan kaki hingga mata kaki, membuat proses evakuasi terasa jauh lebih lambat.

Namun tak ada satu pun yang mengeluh. Mereka saling menopang, menjaga keseimbangan, memastikan jenazah dapat dipindahkan dengan hormat dan aman.

Dalam video tersebut terlihat deretan kantong jenazah lain yang telah ditemukan lebih dulu. Para relawan bergerak dari satu titik ke titik lain, memastikan seluruh area tidak ada yang terlewat.

Setelah melalui medan berliku, jenazah yang baru ditemukan akhirnya dibawa menuju ambulans yang siaga tak jauh dari lokasi.

Relawan mengangkatnya perlahan, memastikan prosesnya tetap tertib meski kondisi lapangan tidak bersahabat. Ambulans kemudian menutup pintunya, bersiap mengantar jenazah menuju posko identifikasi.

Hingga Minggu (30/11) pagi, tercatat 90 orang tewas dan 87 orang hilang akibat longsor dan banjir di wilayah Provinsi Sumbar.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.