Tunggu Lampu Hijau PBB, Wamenlu Godok Jumlah TNI-Polri Jadi Pasukan Perdamaian di Gaza

voi.id • 12 jam yang lalu
Cover Berita
Ilustrasi sejumlah prajurit TNI dan Polri. (Antara)

JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir menyampaikan bahwa koordinasi masih berlangsung di antara negara-negara yang akan berpartisipasi dalam misi pasukan penjaga perdamaian di Jalur Gaza, Palestina.

“Saat ini pembahasan teknis, termasuk bagaimana proses pengiriman dan jumlah personel, sedang dimatangkan oleh semua negara yang berpartisipasi,” kata Wamenlu RI usai agenda jalan santai “Walk for Palestine” oleh Kemlu RI di Jakarta, Minggu, disitat Antara.

Ia berkata bahwa koordinasi di tingkat internasional tersebut juga diikuti dengan persiapan yang dilakukan secara menyeluruh oleh pihak Indonesia.

Menurutnya, pasukan TNI maupun Polri siap menunggu lampu hijau dari PBB untuk menjadi pasukan perdamaian dari Indonesia yang dikirim ke Jalur Gaza

“Kita sendiri, di dalam negeri juga pihak TNI maupun dari kepolisian terus mempersiapkan pasukan apabila nanti benar dibutuhkan,” ucap Wamenlu.

Senada, Juru Bicara Kemlu RI Yvonne Mewengkang menyatakan bahwa koordinasi tersebut dilakukan secara detail, mengingat operasi yang dijalankan akan menjadi operasi besar berskala internasional.

Yvonne pun menegaskan kembali sikap Indonesia yang hanya akan berpartisipasi secara langsung di Jalur Gaza hanya jika ada mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Mandatnya harus jelas, kemudian operasionalnya seperti apa, siapa saja yang dikirimkan, dan kebutuhannya apa saja, semuanya harus tepat,” kata dia.

Pada 17 November 2025, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang disponsori AS untuk membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) di Gaza, di mana ISF akan beroperasi melalui kerja sama dengan Israel dan Mesir, serta dengan mandat awal selama dua tahun.​​​​​​​​​​​​​​

ISF bertugas mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, melatih kembali kepolisian Palestina, serta mengawasi proses pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.

 

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat 14 November memastikan bahwa TNI telah menyiapkan 20.000 prajurit, termasuk personel dengan spesialisasi kesehatan dan konstruksi, untuk diturunkan dalam misi perdamaian di Gaza.

Ke depan, pasukan itu akan menjalankan sejumlah tugas kemanusiaan seperti memberi layanan kesehatan kepada korban perang hingga membangun infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Di samping itu, TNI juga menyiapkan pesawat Hercules C-130 untuk mengangkut logistik dan pasukan, serta kapal Republik Indonesia (KRI) rumah sakit untuk merawat korban perang di Jalur Gaza.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.