Menko PMK, Pratikno, mengunjungi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga yang terdampak banjir bandang dan longsor, Minggu (30/11).
Pratikno menyoroti sejumlah masalah yang perlu ditangani secepatnya yakni pemulihan listrik, penyediaan BBM, dan perbaikan jalur darat.
"Ada beberapa hal yang menjadi perhatian kita ini agar penanganan ini menjadi lebih cepat ada pemulihan listrik yang kita tadi langsung koordinasikan, penyediaan BBM juga logistik, dan tentu juga pemulihan beberapa jalur darat," kata Pratikno dalam konferensi pers di Tapanuli Utara bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Minggu (30/11).
Mulai Rancang Huntara dan HuntapSelain menangani masalah-masalah tersebut, Pratikno mengatakan pemerintah sedang menyiapkan rencana untuk membangun hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak bencana.
"Jadi kita saat ini fokusnya adalah tanggap darurat, pada saat yang bersamaan selain tanggap darurat kita juga mulai merancang untuk rehab rekon penyiapan hunian sementara dan hunian tetap," ucap dia.
Diharapkan masa tanggal darurat bakal segera terlewati. Diharapkan pula, masyarakat di tiga provinsi terdampak dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasanya.
"Agar masyarakat pulih dan beraktivitas seperti biasa dan lebih tangguh menghadapi bencana ke depan. Ini menjadi pembelajaran yang luar biasa," kata Pratikno.
Jumlah korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh terus bertambah. Hingga Minggu (30/11) malam, korban jiwa mencapai 442 orang.
Berikut rinciannya:
Sumatera Utara: 217 orang tewas, 209 orang hilang
Sumatera Barat: 129 orang tewas, 118 orang hilang
Aceh: 96 orang tewas, 75 orang hilang
