146 Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong, Ribuan Warga Mengantre Hingga 2 Km untuk Memberi Hormat

voi.id • 10 jam yang lalu
Cover Berita
Kebakaran apartemen di Hong Kong/FOTO Cyril Yoshi via Wikimedia Commons

JAKARTA - Jumlah korban meninggal akibat kebakaran besar yang melanda sejumlah gedung tinggi di kawasan Tai Po terus bertambah menjadi sedikitnya 146 orang. Polisi menyampaikan pembaruan tersebut dalam konferensi pers, Minggu, 30 November. 

 

Angka korban tewas masih bisa meningkat karena proses pencarian masih berlangsung. Selain korban tewas, 79 orang dilaporkan terluka dan 150 lainnya masih hilang.

 

Kebakaran hebat itu melalap tujuh dari delapan blok hunian di kompleks Wang Fuk Court sejak Rabu lalu. 

 

Muncul tudingan bahwa material mudah terbakar yang terpasang di bagian luar gedung mempercepat rambatan api, memicu amarah dan kekhawatiran publik.

 

Dilansir dari BBC, ribuan warga memadati area Wang Fuk Court pada Minggu,30 November, untuk memberikan penghormatan kepada para korban. Antrean pelayat bahkan mengular hingga nyaris dua kilometer.

 

Sejak kebakaran terjadi, jumlah korban terus bertambah seiring upaya otoritas mengevakuasi dan mengidentifikasi jenazah. Penyebab pasti kebakaran masih diselidiki.

 

Delapan orang telah ditangkap atas dugaan korupsi terkait renovasi gedung, sementara tiga lainnya diamankan atas tuduhan pembunuhan. Api yang menyebar dengan cepat—baik ke atas maupun antarblok—baru sepenuhnya padam pada Jumat pagi, setelah lebih dari 2.000 petugas pemadam dikerahkan.

 

Pada hari yang sama, polisi mulai memasuki gedung untuk mencari bukti. Otoritas memperkirakan proses investigasi berlangsung tiga hingga empat pekan. Hingga Minggu, pencarian di empat blok telah selesai dilakukan.

 

Konsulat Indonesia di Hong Kong menyampaikan bahwa sedikitnya tujuh warga negara Indonesia termasuk di antara korban tewas. Konsulat Filipina juga melaporkan satu warganya meninggal.

 

Seorang petugas pemadam kebakaran, Ho Wai-ho (37), juga dinyatakan tewas. Ia ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri sekitar 30 menit setelah kontak terakhir.

 

Dinas pemadam kebakaran menyebut suhu puncak api mencapai 500 derajat Celsius. Sebanyak 12 petugas pemadam turut mengalami luka saat bertugas.

 

Rambatan api yang cepat disebut dipicu keberadaan jaring plastik dan material mudah terbakar lainnya di luar gedung, serta bambu perancah yang umum digunakan pada proyek renovasi di Hong Kong. Peristiwa ini kembali memantik perdebatan soal keamanan penggunaan perancah bambu.

 

Sejumlah warga mengaku tidak mendengar alarm kebakaran saat insiden terjadi. Pemeriksaan awal menunjukkan seluruh alarm di delapan blok tersebut tidak berfungsi optimal.

 

Komisi Independen Anti Korupsi (ICAC) menyatakan sejumlah orang yang ditangkap dalam penyelidikan korupsi merupakan direktur perusahaan teknik dan subkontraktor perancah. Polisi menilai ada indikasi kelalaian serius yang menyebabkan api menyebar tanpa terkendali.

 

Departemen bangunan Hong Kong telah menangguhkan sementara pekerjaan pada 30 proyek konstruksi swasta. Polisi juga dilaporkan menahan seorang pria berusia 24 tahun atas dugaan hasutan setelah ia ikut mengajukan petisi yang menuntut investigasi independen atas kebakaran.

 

Kebakaran ini menjadi yang paling mematikan di Hong Kong dalam lebih dari 70 tahun. Pemerintah menetapkan masa berkabung selama tiga hari, dimulai Sabtu. Bendera Hong Kong dan China dikibarkan setengah tiang, disertai hening cipta selama tiga menit.

 

Ribuan orang terus berdatangan ke lokasi untuk meletakkan bunga dan doa, termasuk para pekerja migran. Seorang pekerja asal Indonesia, Romlah Rosidah, mengaku terkejut melihat banyaknya warga yang datang mendoakan korban.

 

 

“Acara ini cuma lewat media sosial, tapi hatinya tergerak,” ujarnya kepada Reuters.

 

Wang Fuk Court dibangun pada 1983 dan menyediakan hampir 2.000 unit untuk sekitar 4.600 warga. Berdasarkan sensus 2021, hampir 40 persen penghuninya berusia di atas 65 tahun, dengan sebagian telah tinggal di sana sejak kompleks itu berdiri. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.