Meski Reli Diragukan, Harga Bitcoin Rebound ke US$92.000

wartaekonomi.co.id • 5 jam yang lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga Bitcoin menguat dan bergerak stabil pada perdagangan di Minggu (30/11). Namun prospek reli menjelang akhir tahun ini masih diragukan oleh investor kripto global.

Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin tercatat diperdagangkan mendekati US$92.000. Indeks Crypto Fear and Greed tetap berada pada level fear.

Baca Juga: Tahun Depan, Negara Ini Akan Legalkan Kripto dan Penambangan Bitcoin

Pergerakan tersebut dinilai sebagian analis sebagai sinyal bahwa pasar kripto tengah mengantisipasi kondisi ekonomi yang menyerupai resesi, meskipun data makroekonomi terbaru belum menunjukkan hal tersebut.

European Head of Research Bitwise Asset Management, André Dragosch mengatakan bahwa saat ini bitcoin mencerminkan prospek pertumbuhan global paling bearish sejak siklus pengetatan dari Federal Reserve (The Fed) 2022.

Dragosch menyusun perbandingan antara ekspektasi pertumbuhan global dan sinyal makro yang tercermin pada harga bitcoin. Grafik tersebut menunjukkan adanya divergensi tajam: garis hitam yang mewakili outlook pertumbuhan versi bitcoin turun di bawah minus satu standar deviasi, jauh lebih pesimistis dibanding indikator survei makro yang bertahan di sekitar level netral.

Menurut Dragosch, kondisi ini mirip dengan fase perbedaan ekstrem pada lima tahun lalu yang kemudian diikuti reli besar bitcoin.

“Bitcoin pada dasarnya sedang memproyeksikan lingkungan pertumbuhan yang resesioner,” ujarnya.

Ia menyebut pengaturan risiko dan imbal hasil saat ini sebagai asimetris, yang berarti peluang pemulihan jauh lebih besar dibanding risiko penurunan.

“Kita bahkan belum cukup bullish,” kata Dragosch.

Baca Juga: PHK Karyawan, Tether Akhirnya Tutup Operasi Tambang Bitcoin di Uruguay

Ia memperkirakan potensi pemulihan yang bisa menyerupai reli enam kali lipat setelah pandemi dari Covid.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.