FC Barcelona menuai kritik setelah menandatangani kesepakatan sponsorship global selama tiga tahun dengan perusahaan kripto Zero-Knowledge Proof (ZKP) Samoa. Kesepakatan ini memicu kekhawatiran terkait kredibilitas perusahaan yang relatif tidak dikenal dalam industri kripto.
Eks Anggota Dewan FC Barcelona, Xavier Vilajoana mengatakan bahwa kerja sama dengan perusahaan tersebut merupakan tanda keputusasaan finansial klub. Apalagi nilai kerja sama itu mencapai US$22 juta.
Baca Juga: Tahun Depan, Negara Ini Akan Legalkan Kripto dan Penambangan Bitcoin
Ia menilai terdapat sejumlah tanda bahaya dalam latar belakang perusahaan tersebut dan menyebut keputusan manajemen klub sebagai sangat mengkhawatirkan.
Vilajoana menyoroti akun media sosial resmi dari ZKP. Ia juga mengkritik dugaan keterkaitan perusahaan tersebut dengan Andrew Tate. Tate pernah mempromosikan teknologi perusahaan itu dalam media sosialnya, dan unggahan itu kemudian dibagikan kembali oleh ZKP.
“Seperti lelucon yang buruk, tapi sayangnya ini nyata,” ujarnya.
FC Barcelona diketahui tengah berada dalam tekanan finansial, dengan total utang mencapai €469 juta. ZKP di sisi lain baru meluncurkan kanal media sosial dan white paper-nya pada awal November.
Struktur kepemilikan dan pendanaan perusahaan tidak dijelaskan secara jelas dalam situs webnya, meski mereka menyatakan beroperasi di bawah regulasi hukum dari Samoa. Perusahaan tersebut saat ini sedang menjalankan penawaran koin perdana (ICO).
Banyak pihak juga menyebutkan bahwa mereka tidak dapat menemukan informasi publik mengenai beberapa jajaran manajemen dari ZKP.
FC Barcelona di sisi lain menegaskan tidak memiliki keterlibatan apa pun dengan token yang dikeluarkan oleh ZKP.
Baca Juga: Inggris Wajibkan Bursa Kripto Kumpulkan Data Transaksi Investor Mulai 2026
“Klub tidak memiliki tanggung jawab atau keterlibatan dalam penerbitan maupun pengelolaan token tersebut, dan tidak menggunakan teknologi terkait,” ujar Barcelona FC.
