BANDA ACEH - Sebanyak 14 jembatan dan 12 titik jalan nasional putus akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah di Provinsi Aceh yang terjadi dalam pekan ini. Jembatan putus dua di antaranya berada di lintasan tengah, 11 di lintas tengah, dan satu di lintas barat Aceh.
"Terdapat 14 jembatan yang terputus," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Perwakilan Aceh Heri Yugiantoro dikutip dari Antara, Minggu 30 November.
Heri mengatakan untuk penanganan darurat terhadap jembatan yang putus apabila dilihat dari tingkat kerusakannya terdapat dua jenis.
Pertama, penimbunan jalan pendekat yang terputus dengan boulder, sandbag, dan material timbunan.
Kedua, menggunakan jembatan darurat tipe bailey dan lakukan perkuatan di samping abutment.
Kemudian, lanjut Hari, untuk jalan yang terputus terdapat 12 titik tanah longsor yang tersebar di beberapa lokasi lintas timur, tengah dan barat Aceh.
Adapun langkah penanganan sementara yang dilakukan adalah memberikan rambu-rambu darurat, menempatkan petugas PPK, mobilisasi alat berat, perkuatan darurat lerengan dan memperlebar jalan.
BPJN melakukan upaya pembersihan lumpur dan material debris dari badan dan bahu jalannya di wilayah yang sudah surut banjirnya.
"Kemudian, kita membersihkan dan melancarkan kembali saluran drainase, mengalirkan air secepatnya ke saluran pembuangan dan menginventarisir kerusakan jalan atau lubang baru," katanya.
Heri menambahkan terkait perkiraan atau estimasi kerugian dari kerusakan jembatan dan jalan nasional akibat bencana tersebut belum dapat diketahui, karena harus dilakukan perhitungan secara detil terlebih dahulu.
"Kami belum sampai menghitung volume dan biaya penanganannya. Harus kami lakukan hati-hati agar tidak terdeviasi terlalu jauh perencanaan dan realisasi," ujar Heri.