Wall Street Menguat di Sesi Tipis Usai Thanksgiving

kumparan.com • 1 jam yang lalu
Cover Berita

Indeks utama saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat pada Jumat (27/11) dalam sesi singkat dengan volume tipis setelah libur Thanksgiving. Reli saham ritel serta pemulihan saham teknologi mendorong pasar naik. Selama pekan ini, ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Desember juga semakin menguat, membantu memperbaiki sentimen di pasar ekuitas.

Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 0,61 persen menjadi 47.716,42 poin. S&P 500 (.SPX) menguat 0,54 persen ke 6.849,09 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 0,65 persen ke 23.365,69 poin.

Hampir seluruh sektor utama di S&P 500 menguat, kecuali sektor kesehatan. Saham farmasi Eli Lilly (LLY.N) turun 2,6 persen. Intel (INTC.O) memimpin penguatan S&P 500 dengan lonjakan 10,2 persen setelah seorang analis TF International Securities menyebut perusahaan berpotensi mulai mengirimkan prosesor M untuk Apple (AAPL.O) paling cepat pada 2027.

Indeks Menguat Secara Mingguan, Kinerjanya

Ketiga indeks utama mencatat kenaikan selama sepekan. S&P 500 naik 3,73 persen, Nasdaq 4,91 persen, dan Dow Jones 3,18 persen. S&P dan Dow Jones bergerak sedikit positif sepanjang bulan, sementara Nasdaq turun 1,51 persen bulan ini. Penurunan Nasdaq mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap valuasi AI dan teknologi yang dianggap terlalu tinggi, mendorong investor mengambil untung dan mengurangi eksposur.

"Sesi pasca-liburan ini volumenya ringan, seperti biasanya, dan tidak banyak aktivitas. Tapi saya rasa semua orang menyadari selama beberapa minggu terakhir bahwa hasil dari AI masih sangat belum diketahui,” kata Cole Smead, CEO Smead Capital Management.

Perdagangan berjangka sempat terganggu pada pagi hari akibat penghentian sementara oleh CME Group yang membuat perdagangan kontrak mata uang, komoditas, dan ekuitas di seluruh dunia ikut terhenti. Kontrak berjangka CME yang berkaitan dengan saham AS biasanya menjadi acuan awal bagi investor sebelum pasar dibuka. CME menyebut gangguan tersebut terjadi karena masalah pendinginan di pusat data CyrusOne. Saham CME Group (CME.O) ditutup sedikit lebih tinggi.

"Kita cukup beruntung hari ini. Volume perdagangan hari ini memang rendah, tetapi dampaknya bisa jauh lebih besar," ujar Joe Saluzzi, mitra sekaligus salah satu pendiri Themis Trading.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.