Harga Minyak Loyo, Investor Tunggu Keputusan OPEC+ & Perkembangan Damai Ukraina

kumparan.com • 1 jam yang lalu
Cover Berita

Harga minyak dunia kembali ditutup melemah pada penutupan perdagangan Jumat (28/11). Hal ini karena investor mempertimbangkan risiko geopolitik minyak di tengah perundingan damai Rusia-Ukraina yang berlarut-larut.

Selain itu, investor juga terus memantau pertemuan OPEC+ hari Minggu (30/11) untuk mencari petunjuk tentang potensi perubahan produksi.

Dikutip dari Reuters, Senin (1/12) harga minyak mentah Brent untuk kontrak Januari ditutup turun 14 sen atau 0,22 persen menjadi USD 63,20 per barel dan kontrak Februari ditutup pada USD 62,38 atau turun 49 sen. Sementara minyak mentah WTI ditutup pada harga USD 58,55 per barel atau turun 10 sen atau 0,17 persen.

Meskipun naik sekitar 1 persen secara sepekan, kedua kontrak ditutup turun untuk bulan keempat berturut-turut dan menjadi penurunan terpanjang sejak 2023. Hal ini karena ekspektasi pasokan global yang lebih tinggi membebani harga.

Tanda-tanda kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia mungkin sudah dekat mendorong harga minyak turun tajam awal minggu ini.

"Harga berjangka telah mengantisipasi semacam perjanjian damai yang terus menekan harga. Namun, masih sedikit yang diketahui saat ini dan tidak adanya kesepakatan kemungkinan akan mengakibatkan sanksi yang lebih ketat terhadap ekspor minyak Rusia,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Selain itu, OPEC+ kemungkinan akan membiarkan tingkat produksi minyak tidak berubah. Arab Saudi yang menjadi eksportir minyak terbesar dunia juga diperkirakan akan menurunkan harga minyak mentah bulan Januari untuk pembeli Asia di tengah tekanan dari persediaan yang melimpah dan prospek surplus,

CPO

Dikutip dari laman resmi Barchart, harga CPO untuk kontrak Februari mengalami penguatan sebesar 0,59 persen. Dengan begitu, harga CPO berada di level MYR 4.114 per ton.

Batu Bara

Sementara itu, harga batu bara berjangka Newcastle juga mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Barchart, harga batu bara untuk kontrak Februari naik 0,90 persen ke level USD 111,55 per ton.

Nikel

Harga nikel justru mengalami pelemahan. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, harga nikel naik 0,03 persen ke level USD 14.829 per ton.

Timah

Harga timah justru mengalami kenaikan sebesar 2,94 persen. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, saat ini harga timah ada pada level USD 39.161 per ton.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.