Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Desember 2025. Fluktuasi seiring pelaku pasar menunggu laporan data manufaktur terbaru dari Tiongkok dan meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan bulan ini.
The Fed dijadwalkan melakukan pertemuan pada tanggal 10 Desember 2025. Pasar memperkirakan peluang The Fed akan pangkas suku bunga sebesar 87,4 persen, menurut CME FedWatch Tool.
Dari regional, investor akan mencermati indeks manajer pembelian manufaktur Tiongkok pada bulan November 2025 dari lembaga survei swasta, RatingDog. Laporan menyusul data resmi yang dirilis pada Minggu, 30 November 2025.
Data tersebut menunjukkan aktivitas manufaktur di Tiongkok sedikit membaik sepanjang bulan November 2025 meskipun tetap mengalami kontraksi selama delapan bulan berturut-turut. Sektor jasa melemah seiring memudarnya pemulihan pasca-liburan sebelumnya.
- freepik.com/freepik
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, merosot 0,47 persen saat pembukaan pasar. Indeks Topix melemah 0,27 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,26 persen. Sedangkan indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil melesat 1,29 persen.
Di Australia, indeks ASX/S&P 200 dibuka datar. Kontrak Berjangka untuk Indeks Hang Seng Hong Kong naik ke level 26.022 dari 25.858,89.
Perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) dipersingkat karena perayaan Thanks Giving pada Jumat, 28 November 2025. Nasdaq Composite melesat 0,65 persen menjadi 23.365,69 sekaligus mencatat kenaikan hari kelima berturut-turut.
Kenaikan juga dicatatkan indeks S&P 500 sebesar 0,54 perseb menjadi 6.849,09. Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 289,30 poin atau 0,61 persen ke area 47.716,42.