Lampung Geh, Bandar Lampung — Memasuki 1 Desember 2025, dinamika atmosfer di wilayah Lampung kembali aktif setelah punahnya Siklon Tropis Senyar. Sejumlah indeks iklim menunjukkan kondisi yang mendukung peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Berdasarkan data yang dihimpun Lampung Geh melalui lampung.bmg.go.id, nilai SOI +14.3, ENSO negatif lemah (-0.95), serta DMI negatif (-0.6) memperkuat potensi konveksi di Indonesia bagian barat, termasuk Lampung. Selain itu, gelombang Kelvin yang aktif di Sumatera bagian selatan turut mendorong terbentuknya awan-awan konvektif di wilayah ini.
Meski MJO berada pada fase 7 dan tidak terlalu berpengaruh, faktor lokal seperti belokan angin, konvergensi, serta anomali suhu muka laut masih memberi suplai uap air yang cukup untuk pembentukan awan hujan. Kelembapan tinggi, nilai CAPE meningkat, dan atmosfer yang kembali labil semakin memperkuat potensi hujan intens di wilayah Lampung.
Untuk sepekan ke depan, cuaca Lampung umumnya cerah berawan hingga berawan, namun berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir, terutama pada siang–sore dan malam hari.
BMKG mencatat potensi hujan meluas hampir setiap hari, dengan wilayah yang paling sering terdampak antara lain Pesisir Barat, Tanggamus, Way Kanan, Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Utara, Lampung Selatan, serta sebagian besar kabupaten/kota lainnya.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi petir, angin kencang, dan genangan air terutama pada jam-jam rawan hujan. (Dho/Ansa)
