Presiden Prabowo Subianto memantau langsung penanganan bencana di wilayah Sumatera Utara, Senin (1/12). Salah satu yang dikunjungi adalah wilayah Tapanuli Selatan.
Banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sudah merenggut 442 nyawa hingga Minggu (30/11) malam. Korban tersebar di sejumlah wilayah seperti Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Bener Meriah, Padang, Padang Panjang, hingga Takengon.
Prabowo memastikan seluruh kekuatan tengah bekerja untuk menanggulangi bencana ini. Dia menilai, saat ini kondisinya semakin baik.
"Kita monitor terus, saya kira kondisi membaik, saya kira kondisi sekarang sudah cukup," kata Prabowo kepada wartawan
Ia menambahkan, pemerintah saat ini fokus untuk menembus daerah terisolasi hingga memberikan bantuan. Situasi cuaca di lapangan juga membaik.
"Kita hadapi, kita bersyukur cuaca membaik, ramalannya juga yang terburuk sudah lewat," tutup dia.
Siklon Tropis Senyar menjadi penyebab hujan deras hingga memicu banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Siklon tropis adalah sistem badai bertekanan rendah yang berputar kencang, terbentuk di lautan hangat di daerah tropis, membawa angin kencang dan hujan lebat.
Siklon ini disebut BMKG sudah punah pada 28 November kemarin.
“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dikutip dari situs BMKG, Kamis (27/11).
"BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak cuaca yang dapat muncul selama sistem ini bergerak di sekitar wilayah tersebut,” lanjutnya.