Mendagri Pimpin Rakor Lintas Kementerian, Bahas Bencana Sumatera-Nataru

kumparan.com • 11 jam yang lalu
Cover Berita

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas persiapan antisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 serta penanganan bencana banjir hingga longsor.

Rapat tersebut berlangsung secara hybrid di Kantor Kemendagri dan dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian. Sejumlah pejabat dari instansi kementerian/lembaga turut hadir secara langsung, sementara Forkopimda hadir secara daring via Zoom.

Dalam rapat itu, turut hadir langsung Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Wamenko Polkam, Lodewijk F. Paulus; Kepala Basarnas, Marsdya TNI Mohammad Syafii; Wakil Kepala BIN, Komjen Imam Sugianto; dan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani.

"Tujuannya adalah kita untuk mengantisipasi dua hal. Hari ini adalah tanggal 1 Desember, hari pertama di bulan Desember. Yang pertama adalah mengantisipasi bencana," ujar Tito dalam paparannya, Senin (1/12).

Tito menyebut, ada dua bencana besar yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Indonesia. Bencana itu di antaranya banjir bandang di Jawa Tengah serta di tiga wilayah Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Kita tahu sudah ada dua bencana yang cukup besar terjadi dalam periode lebih kurang dua minggu atau tiga minggu ini. Yang pertama adalah di Jawa Tengah, banjir bandang dan longsor di Cilacap dan Banjarnegara. Kami juga ke sana saat itu dengan Menko PMK dengan Kepala BNPB," ucap dia.

"Kemudian yang kedua adalah bencana yang cukup skalanya luas di Aceh, Sumatera Utara, dan di Sumatera Barat," imbuhnya.

Selanjutnya Tito menyebut momen akhir tahun ini akan disiapkan dengan baik. Beberapa sektor akan jadi perhatian untuk menghadapi momen tersebut.

"Di mana momen Nataru ini yang penting adalah satu alat sistem transportasi, baik darat, laut, maupun udara, karena mobilitas masyarakat akan tinggi. Baik untuk merayakan natal, liburan pulang kampung, atau liburan ke tempat wisata," ucap dia.

Tito juga mengatakan perlu adanya antisipasi dalam momentum perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau Nataru.

"Kemudian di akhir tahun kita juga akan menghadapi Nataru, momen Natal dan Tahun Baru. Di mana di momen Nataru seperti ini yang paling penting adalah masalah satu adalah sistem transportasi baik di darat, laut, maupun di udara karena mobilitas masyarakat akan tinggi," tuturnya.

"Baik untuk merayakan Natal, liburan pulang kampung, atau liburan ke tempat-tempat wisata. Ini perlu kita siapkan bersama," papar dia.

Tak hanya itu, Tito juga menerangkan bahwa rapat persiapan itu untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan dan dimensi keamanan.

"Nataru ini juga akan mengandung potensi kenaikan harga bahan pangan karena untuk perayaan atau untuk pesta dan lain-lain. Oleh karena itulah kita mengundang stakeholder di bidang kesiapan pangan," ungkapnya.

"Kemudian juga tentu ada dimensi keamanan. Keamanan baik lalu lintas maupun keamanan-keamanan yang berhubungan dengan bencana alam, tempat-tempat wisata yang ombaknya besar, kemudian udara yang buruk misalnya. Juga kepadatan di titik-titik untuk perayaan malam tahun baru seperti kalau di Jakarta di Ancol dan lain-lain," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.