Aceh, VIVA – Banjir terjang Aceh menyebabkan sejumlah titik jalur kereta api di Aceh Utara terputus. Jalur terputus akibat tanah longsor dari gerusan aliran air yang begitu deras.
Atas terganggunya layanan perjalanan kereta api di Aceh tersebut, Manager Humas Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara, M. As’ad Habibuddin menyatakan permohonan maaf kepada pelanggan. “Kami minta maaf,” jelas M. As’ad Habibuddin di Medan, Senin (1/12/2025).
Berdasarkan hasil pemeriksaan prasarana, terdapat sejumlah titik gogosan (jalur rel longsor karena tergerus aliran air) pada beberapa petak jalur kereta api.
- Antara
Yakni pada petak jalan Stasiun Krueng Geukueh – Stasiun Bungkaih terdapat 21 titik gogosan di jalur KA, pada petak jalan Stasiun Bungkaih – Stasiun Krueng Mane terdapat 3 titik gogosan di jalur KA dan pada petak jalan Stasiun Krueng Mane – Stasiun Geurugok terdapat 3 titik gogosan di jalur KA.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, operasional KA Cut Meutia sementara waktu masih dihentikan.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk komitmen KAI dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api, dengan memastikan jalur benar-benar dalam keadaan aman sebelum kembali digunakan.
KAI bersama seluruh stakeholder terkait terus melakukan koordinasi intensif untuk percepatan perbaikan prasarana jalur KA sambil menunggu membaiknya akses serta kondisi lapangan. Agar layanan perjalanan kereta api di Aceh dapat kembali pulih.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan. Keselamatan perjalanan kereta api merupakan prioritas utama kami, sehingga perbaikan akan diselesaikan secara optimal sebelum operasional kembali dibuka," katanya.
KAI mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi terkait perkembangan operasional KA Cut Meutia melalui saluran informasi KAI dan media sosial resmi KAI121. (Sumber ANTARA)