Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla diminta tanggapan terkait banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Setelah banjir terjadi, beredar foto banyak gelondongan kayu di beberapa lokasi utamanya Sumatera. Sejumlah pihak menilai pemicu banjir selain karena iklim, juga imbas kerusakan alam.
JK mengatakan, benar jika banjir di Sumatera dipicu pembalakan liar. Termasuk masalah pohon tua yang tumbang.
"Ya saya kira dua-duanya benar. Benar ada pembalakan liar, tapi ada juga kayu-kayu tua barangkali, pohon tua yang ambruk. Saya kira dua-duanya benar. Pasti dua-duanya benar. Benar bahwa banyak kayu-kayu yang sudah tua masuk, tapi benar juga bahwa banyak pembalakan," kata JK saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir Aceh-Sumbar dari PMI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (1/12).
Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI ini mengatakan, solusinya untuk mengatasi ini adalah dengan melakukan penghijauan. PMI pun sudah gencar melakukannya.
"Ya harus penghijauan. Cuma satu saja caranya, penghijauan kembali. Mari kita kerja... Nanti kita juga, PMI punya program penghijauan. Nanti setelah reda ini, kita bersama-sama pemerintah daerah, kita bikin pemetaan yang mana perlu dihijaukan. Kita punya sistem penghijauan," ucap JK.
Ketika disinggung penegakan hukum, JK menegaskan itu semua menjadi kewenangan pemerintah dan polisi. PMI tidak dalam kapasitas menanggapi soal ini.
"Ah itu urusan pemerintah itu. Urusan polisi. PMI tidak punya aparat hukum. Kita hanya aparat membantu masyarakat dalam kesulitan. Kemanusiaan. Humanity," kata JK.
Jumlah korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh terus bertambah. Hingga Minggu (30/11) malam, korban jiwa mencapai 442 orang.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers secara daring.
Berikut rinciannya:
Sumatera Utara: 217 orang tewas, 209 orang hilang
Sumatera Barat: 129 orang tewas, 118 orang hilang
Aceh: 96 orang tewas, 75 orang hilang