165 Juta Anak Indonesia Alami Rabun Penglihatan, Gawai Jadi Pemicunya

kumparan.com • 8 jam yang lalu
Cover Berita

Saat ini sudah ada 165 juta anak-anak di Indonesia yang mengalami rabun penglihatan yang memerlukan koreksi kacamata.

"Sudah ada sekitar 165 juta anak Indonesia yang terganggu (penglihatannya) karena kacamata,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Prof dr Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.MedEd, disela kegiatan Baksos PERDAMI yang menyasar pemeriksaan mata para siswa di Surabaya, (30/11).

Prof Budu melanjutkan, dari 165 juta anak tersebut, penanganan yang tepat masih sangat minim, di mana hanya satu dari empat anak yang telah mendapatkan solusi pemberian kacamata.

“Hanya satu di antara empat anak yang bisa mendapat solusi pemberian kacamata. Jadi kita perlu menggalakkan skrining kacamata dan pemberian kacamata,” ungkapnya.

Ia memprediksi 200 juta anak Indonesia akan mengalami gangguan penglihatan pada tahun 2050. Sehingga ia menekankan perlunya menggalakkan program skrining dan pemberian kacamata.

"Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa pencegahan dan penanganan yang memadai, jumlah gangguan penglihatan pada anak sesuai prediksinya akan terus meningkat hingga mencapai 200 juta pada tahun 2050," tandasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wamenkes RI Benjamin Paulus Octavianus mengatakan bahwa peningkatan kasus gangguan penglihatan pada anak diduga terkait gaya hidup dan penggunaan gawai.

“Sekarang anak-anak sudah lihat handphone atau laptop dari umur 2-3 tahun, jadi kerusakan mata terjadi bahkan sebelum masuk SD,” jelasnya.

Benjamin pun mengatakan pemerintah berencana memasukkan program pemeriksaan kesehatan mata anak ke dalam Program Cek Kesehatan Gratis di sekolah-sekolah mulai tahun 2026, termasuk pemberian kacamata gratis bagi anak yang terdiagnosis. Hingga kini, program kesehatan mata nasional telah menjangkau 55 juta penduduk, termasuk 17 juta anak.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.