Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bergerak cepat menanggapi dampak banjir bandang dan longsor yang memutus akses utama antarwilayah. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, memastikan pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) akan membangun jalan darurat dalam waktu dua minggu agar konektivitas masyarakat kembali pulih.
Lokasi yang terdampak berada di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, jalur strategis yang menghubungkan sejumlah daerah penting seperti Padang, Bukittinggi, dan kota-kota lain di Sumatera Barat. Kerusakan fatal pada jalur ini menyebabkan distribusi logistik terganggu dan beberapa wilayah terisolasi.
Mahyeldi menegaskan bahwa efektivitas penanganan bencana sangat bergantung pada data yang cepat, valid, dan terintegrasi.
“Kita memerlukan data yang lengkap dan akurat agar respons dapat dilakukan lebih cepat. Data harus jelas, terorganisir, dan siap ditindaklanjuti,” ujarnya dalam keterangannya di Padang, Senin.
Selain pemetaan lokasi terdampak, pemerintah juga mengidentifikasi wilayah yang belum tersentuh bantuan akibat akses darat yang terputus. Menurut Mahyeldi, beberapa titik terdampak membutuhkan perhatian khusus.
“Kami memastikan tidak ada warga yang terabaikan. Ini menjadi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.
Momentum Dukungan NasionalMahyeldi menilai kunjungan pejabat pusat beberapa hari terakhir ke lokasi bencana menjadi momentum untuk memperkuat dukungan nasional terhadap percepatan pemulihan. Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor harus makin diperkuat agar pembangunan akses hingga distribusi bantuan dapat berjalan optimal.
“Kita harus memanfaatkan perhatian dari berbagai pihak, dan itu hanya bisa dilakukan jika datanya lengkap dan terstruktur,” kata Mahyeldi.
Ia juga menginstruksikan posko komando bencana agar memperkuat koordinasi antar daerah serta memperlancar arus informasi dari lapangan.
Korban Meningkat, Ribuan Warga Masih MengungsiBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terbaru mengenai dampak bencana di Sumatera Barat. Hingga Senin, jumlah korban meninggal mencapai 129 orang, sementara 118 orang masih dinyatakan hilang dan 16 orang mengalami luka-luka.
Kabupaten Agam tercatat sebagai wilayah paling terdampak, dengan 87 korban meninggal dan 76 orang hilang. Selain Agam, total delapan kabupaten dan kota terdampak bencana, yaitu: