Pemerintah Optimalkan Pemanfaatan Peluang Industri Halal hingga Pariwisata Arab Saudi

wartaekonomi.co.id • 4 jam yang lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam mengoptimalkan pemanfaatan peluang industri halal hingga pariwisata di Arab Saudi, Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso melakukan pertemuan khusus dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Jeddah, Yusron B. Ambary.

Pertemuan yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (27/11/2025) itu membahas penguatan kebijakan dan program Pemerintah Pusat dengan potensi dalam mendorong diplomasi ekonomi Indonesia yang dilakukan Perwakilan RI di Arab Saudi.

Baca Juga: Sesmenko Perekonomian Jelaskan Hasil KTT G20 di Afrika Selatan

Arab Saudi sendiri kini tengah mendorong diversifikasi ekonomi, membangun proyek infrastruktur berskala raksasa, memperluas industri halal dan pariwisata, hingga melakukan ekspansi investasi global.

Melansir dari siaran pers Kemenko Perekonomian, dalam pertemuan tersebut, Konjen RI Jeddah memaparkan perkembangan kinerja KJRI Jeddah. 

Selama periode 2024–2025, ekspor Indonesia ke Arab Saudi  melonjak signifikan, terutama ditopang oleh tingginya permintaan produk makanan olahan dan bumbu masakan yang digunakan oleh penyedia layanan katering jemaah Haji dan Umrah. 

Tren ini menunjukkan bahwa pasar Arab Saudi, khususnya sektor layanan Haji dan Umrah, masih menyimpan peluang yang sangat besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk memasok berbagai kebutuhan untuk Jemaah Haji dan Umrah Indonesia. 

Guna memaksimalkan kesempatan ini, KJRI di Jeddah secara aktif menggelar berbagai kegiatan business matching yang melibatkan Kementerian/ Lembaga terkait dan para pelaku usaha kedua negara. 

Upaya tersebut tidak hanya memperluas jaringan perdagangan, tetapi juga membantu meningkatkan eksposur dan daya saing produk-produk Indonesia, serta memperkuat promosi pariwisata nasional Indonesia kepada dunia usaha dan masyarakat Arab Saudi.

Selain perdagangan, potensi pariwisata juga menjadi pembahasan penting. Wisatawan asal Arab Saudi dikenal memiliki minat kuat terhadap berbagai destinasi unggulan di Indonesia. 

Namun sampai saat ini Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara ASEAN lain yang lebih agresif dalam memasarkan destinasi wisata mereka. 

Oleh karena itu, diperlukan strategi promosi yang lebih terarah dan dukungan ekosistem pariwisata yang sesuai dengan preferensi wisatawan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.

Dari sisi investasi, Konjen RI menyoroti masih terbatasnya penanaman modal dan investasi secara langsung (foreign direct investment) dari Investor dan Perusahaan-Perusahaan Arab Saudi di Indonesia. 

Kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) berpotensi membuka jalan bagi investasi yang lebih besar, termasuk untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis ekonomi dan keuangan syariah. 

KEK juga menawarkan peluang yang sangat besar bagi para Investor Saudi, khususnya untuk membangun industri pengolahan di Indonesia atas berbagai barang dan produk yang akan dipasarkan di Arab Saudi.

Isu perlindungan warga negara juga tidak luput dari perhatian. Konjen RI di Jeddah menegaskan bahwa perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) tetap menjadi prioritas, mengingat besarnya potensi ekonomi dan remitansi dari para PMI yang ada di Arab Saudi, yang diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp41 Triliun pada tahun 2025 ini. 

KJRI secara konsisten memberikan pendampingan hukum, advokasi, dan edukasi bagi komunitas Indonesia di Arab Saudi. KJRI di Jeddah juga rutin menyosialisasikan beasiswa bagi pelajar Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), termasuk program ADEM dan ADIK yang membuka peluang pendidikan lanjut bagi siswa SMP dan SMA.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.