Jakarta, CNBC Indonesia - Video antrian panjang kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Aceh ramai beredar di media sosial. Dalam unggahan TikTok akun mfthullj, tampak ratusan kendaraan roda dua dan roda empat mengantre hingga berjam-jam.
"Antri BBM sampe 4 jam #aceh," tulis akun tersebut, dikutip Senin (1/12/2025).
Tak cuma akun itu, akun TikTok milik Agmar.Farm juga mengunggah tayangan video terkait antrean panjang di SPBU milik Pertamina. "Antrean BBM 30-11-2025 pasca bencana banjir di Bireuen-Aceh," terangnya.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fathul Nugroho menegaskan bahwa stok BBM di wilayah Aceh berada pada level aman. Ia memastikan distribusi ke SPBU yang berada di luar wilayah bencana berjalan lancar tanpa kendala.
"Hasil pantauan lapangan kota banda aceh tidak terdapat antrian panjang, hanya sedikit peningkatan volume kendaraan yg diperkirakan berasal dari warga yang mengungsi ke daerah yang aman. Dengan demikian, suplai BBM masyarakat Aceh dipastikan aman," ujar Fathul kepada CNBC Indonesia, Senin (1/12/2025).
Fathul menambahkan bahwa suplai BBM bagi masyarakat Aceh tetap terjaga. Sementara, mengenai harga, ia menegaskan bahwa harga BBM di luar SPBU bukan merupakan kewenangan BPH Migas maupun badan usaha penyalur.
"Harga di luar SPBU bukan menjadi domain BPH Migas maupun badan usaha penyalur," katanya.
Sebagai langkah penanganan, sebanyak 12 mobil tangki BBM telah dikirimkan untuk menyuplai 13 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun pada Sabtu (29/11/2025) yang suplainya sempat terputus dari Fuel Terminal Lhokseumawe, dan sore tadi (30/11/2025) juga dikirimkan tambahan 6 mobil tangki.
Fathul memaparkan, pengiriman BBM dilakukan menggunakan 12 mobil tangki BBM yang berkapasitas angkut 288 Kiloliter (KL) untuk 13 SPBU di wilayah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun. Proses pendistribusian berjalan lancar dengan dukungan juga dari Tim Keamanan dan TNI.
Secara umum, stok BBM di Fuel Terminal (FT) Provinsi Aceh berada pada level aman terkendali. Saat ini Pemerintah, termasuk BPH Migas, Pemerintah Daerah dan PT Pertamina Patra Niaga fokus pada distribusi ke SPBU di wilayah terdampak bencana.
Untuk Provinsi Aceh, kebutuhan BBM dipenuhi dari 6 Fuel Terminal (FT) yaitu Medan Group, Sabang, Lhoksumawe, Krueng, Maulaboh, dan Simeulue. Distribusi BBM untuk wilayah Aceh aman dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
(pgr/pgr)
