Presiden Trump Akui Melakukan Panggilan Telepon dengan Presiden Maduro

voi.id • 6 jam yang lalu
Cover Berita
Ilustrasi Presiden Trump saat melakukan panggilan telepon. (Wikimedia Commons/Official White House/Shealah Craighead)

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Hari Minggu mengonfirmasi telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, tetapi menolak memberikan detail lebih lanjut.

"Saya tidak ingin berkomentar. Jawabannya adalah ya (panggilan telepon)," kata Presiden Trump kepada wartawan di Air Force One saat kembali ke Washington D.C dari kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, melansir Anadolu (1/12).

"Saya tidak bisa melakukan itu," katanya ketika diminta menjelaskan percakapan telepon tersebut, seraya menambahkan:

"Saya tidak akan mengatakan itu berjalan baik atau buruk," tandasnya.

Sebelumnya, The New York Times melaporkan pada Hari Jumat, kedua pemimpin berbicara melalui telepon minggu lalu dan membahas kemungkinan pertemuan, mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.

"Kami menganggap Venezuela bukan negara yang sangat ramah. Mereka mengirim jutaan orang, dan banyak dari mereka seharusnya tidak berada di negara kami - (memiliki latar belakang) dari penjara, dari geng, dari pengedar narkoba," katanya.

Ketika ditanya apakah peringatannya baru-baru ini tentang wilayah udara Venezuela menandakan akan segera terjadi serangan udara, Trump menjawab: "Jangan terlalu dipikirkan."

Konfirmasi ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Caracas, dengan Presiden Trump baru-baru ini menyatakan wilayah udara Venezuela akan "ditutup sepenuhnya."

Venezuela mengecam pernyataan tersebut dan menuntut "penghormatan tanpa syarat" atas wilayah udaranya.

Pernyataan Presiden Trump ini muncul setelah berbulan-bulan AS memperluas operasi militer di seluruh Amerika Latin, mengerahkan Marinir, kapal perang, jet tempur dan pengebom, kapal selam, dan drone di tengah spekulasi Washington dapat melancarkan serangan terhadap Venezuela.

Pada Hari Kamis, Ia mengumumkan AS akan "segera" mengambil tindakan terhadap para pengedar narkoba Venezuela di darat, menyusul 21 serangan militer di laut sejak September yang menewaskan sedikitnya 83 orang.

Kemarin, Venezuela meminta dukungan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara anggotanya untuk bekerja sama melawan "agresi" AS, menyusul klaim Presiden Maduro tentang ancaman AS untuk menyita cadangan minyak negara itu yang besar melalui "kekuatan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.