Mendagri Gelar Rakor, Matangkan Kesiapsiagaan Bencana dan Pengamanan Nataru

realita.co • 7 jam yang lalu
Cover Berita

JAKARTA (Realita) - Kementerian Dalam Negeri menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan dua bahasan inti yaitu antisipasi bencana alam bersama pemerintah daerah dan sejumlah menteri dan terkait persiapan libur Natal dan Tahun Baru.

Rapat di Kantor Kemendagri dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wamenko Polkam, Lodewijk F Paulus, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Wakil Kepala BIN Komjen Imam Sugianto, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani. Selain itu hadir secara virtual Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardana, perwakilan dari BNPB hingga PT Pertamina.

"Tujuannya adalah untuk mengantisipasi 2 hal. Ini hari pertama di bulan Desember, yang pertama mengantisipasi bencana," ucap Mendagri Tito Karnavian saat membuka rapat, Senin (1/12/2025).

Tito menyebut ada dua bencana besar yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Indonesia. Bencana terjadi di Jawa Tengah dan utara Sumatera.

"Total sudah ada dua bencana besar terjadi dalam periode dua minggu ini, pertama di Jawa tengah banjir bandang dan longsor di Cilacap dan Banjarnegara. Kemudian yang kedua adalah yang skalanya luas di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat," jelasnya.

Selanjutnya Tito menyebut momen akhir tahun ini akan disiapkan dengan baik. Beberapa sektor akan jadi perhatian untuk menghadapi momen tersebut.

"Di mana momen Nataru ini yang penting adalah satu alat sistem transportasi, baik darat, laut, maupun udara, karena mobilitas masyarakat akan tinggi. Baik untuk merayakan natal, liburan pulang kampung, atau liburan ke tempat wisata," ucap dia

Tito juga mengatakan momen Nataru berpotensi mengalami kenaikan bahan pangan karena banyak masyarakat berbelanja untuk perayaan pesta atau syukuran.

Selain hal tersebut, rapat itu juga membahas keamanan menjelang momen Nataru. Tito tidak ingin ada peristiwa yang mengakibatkan adanya korban saat momen perayaan tahun baru.

"Kemudian tentu ada dimensi keamanan, baik lalu lintas maupun yang berhubungan dengan bencana alam, tempat wisata ombaknya besar, kemudian udara buruk misalnya, juga kepadatan di titik-titik tahun baru seperti di Jakarta di Ancol, dan lain-lain. Kita tidak ingin terjadi peristiwa seperti di Seoul Korea pada saat terjadi Haloween beberapa tahun lalu, itu tidak diamankan dengan baik, tidak diantisipasi dengan baik," ucap Tito.

Melalui rakor lintas sektor ini, pemerintah memastikan seluruh kesiapan menghadapi cuaca ekstrem dan arus besar Nataru dilakukan secara teratur dan terkoordinasi, demi menjaga keselamatan publik di penghujung tahun.mag

Editor : Redaksi


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.