jpnn.com - JAKARTA - Berikut ini informasi terbaru kondisi jalan lintas di Tarutung–Sibolga, Sumatera Utara yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan, sepanjang 40 kilometer jalan lintas di Tarutung–Sibolga, sudah bisa ditembus tim gabungan menggunakan alat berat.
BACA JUGA: Data Terbaru Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir & Tanah Longsor di Aceh, Sumut, Sumbar
Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan tersebut melaporkan bahwa meski baru sebagian kecil, tetapi pembukaan jalur tersebut menjadi kemajuan signifikan demi mempercepat penyaluran bantuan dan operasi pencarian serta pertolongan (SAR) di wilayah terdampak, khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Posko Pendukung Nasional di Tapanuli Utara (Taput) menerima laporan bahwa jalur Tarutung–Sibolga terputus di sejumlah titik hingga hampir ratusan kilometer akibat longsor, termasuk akses menuju beberapa desa di Parmonangan dan Adiankoting yang hingga kini belum dapat dijangkau.
BACA JUGA: Prabowo Bertolak ke Wilayah Terdampak Banjir Bandang Sumatra
Suharyanto mengingkapkan, karena kondisi tersebut lebih dari 12.000 warga terisolasi dari jangkauan distribusi logistik dan belum bisa dievakuasi oleh tim petugas gabungan dari Basarnas, TNI-Polri.
BNPB mengkonfirmasi bahwa kondisi itu pula yang menjadi salah satu faktor yang membuat warga terpaksa mengambil logistik sembako di sejumlah toko swalayan dan gudang pemerintah dua hari lalu.
BACA JUGA: Permintaan 2 Anggota DPR soal Bencana Sumatra, Pak Prabowo Tolong Dengar Ya!
Dengan begitu upaya normalisasi pembukaan jalur darat, menurut Suharyanto dipastikan berlanjut pagi ini yang meliputi jalan lintas Kabupaten Mandailing Natal jalur Singkuang–Tabuyung serta ruas Batang Natal–Muara Batang Gadis yang masih terputus di beberapa titik sehingga menyebabkan isolasi sejumlah kecamatan.
Dalam kesempatan yang sama petugas dibawah koordinasi teknis daru Kementerian Pekerjaan Umum juga membuka lintasan akses secara bertahap menggunakan alat berat pada ruas jalan nasional Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung.
Termasuk sejumlah akses lain di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh yang juga dilaporkan masih terputus, yakni perbatasan Sumatera Utara-Aceh Tamiang dan, jembatan Meureudu di perbatasan Pidie Jaya–Bireuen yang mengalami kerusakan parah.
Data terbaru BNPB menyatakan jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar terus bertambah menjadi 442 jiwa. Sementara itu untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa.
Sampai dengan Senin atau hari ke tujuh ini darurat bencana ini petugas gabungan menangani pengungsian yang tersebar di sejumlah titik, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhut Sebut Ada Dugaan Pembalakan Liar soal Kasus Kayu Gelondongan Terseret Banjir
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu