JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Alex Indra Lukman menanggapi ramainya perbincangan publik mengenai kayu gelondongan terbawa banjir bandang di sejumlah daerah Sumatera Utara dan Sumatera Barat lantaran aktifitas perambahan hutan ilegal.
Alex mengatakan, pihaknya akan memanggil Kementerian Kehutanan untuk mempertanyakan dan meminta penjelasan tentang hal tersebut.
"Ya kita melihat, ini kan baru pertama kali siklon yang seperti ini terjadi di wilayah tropis di Indonesia. Tentu curah hujannya sangat ekstrem sekali. Tapi dari material yang terbawa logika kita juga mengatakan ini bukan hanya kemudian air yang melimpah tetapi ada sesuatu di hulu, di lereng bukit yang terjadi," ujar Alex di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1 Desember.
"Oleh karena itu nanti pada Kamis, tanggal 4 Desember pukul 14.00 WIB, kita sudah mengundang Kementerian Kehutanan untuk paparan. Apalagi kita juga sudah membaca pernyataan dari Pak Menteri Kehutanan bahwa akan melakukan evaluasi dan akan merumuskan sebuah kebijakan yang berbeda, yang baru untuk mengatasi hal ini," lanjutnya.
Menurut Alex, diperlukan kebijakan tentang kehutanan yang baru atau up to date agar bencana banjir bandang dan longsor seperti di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat tidak terulang lagi. Sebab, kata Alex, siklon seperti ini akan bisa prediksi untuk tahun-tahun depannya, lantaran sudah pernah terjadi.
"Kenapa kita akan melaksanakan hari Kamis, itu sesuai dengan arahan Ibu Ketua Komisi supaya mitra dalam hal ini Kementerian Kehutanan bisa menyiapkan paparannya dengan baik dan lengkap," jelas Alex.
Legislator PDIP dari Dapil Sumatera Barat I itu pun menilai pemerintah perlu melakukan investigasi mengenai temuan kayu gelondongan terbawa banjir bandang di Sumatera. Akan tetapi, Alex menegaska bahwa saat ini pemerintah harus memprioritaskan bantuan kepada seluruh masyarakat terdampak bencana.
"Ya saya rasa itu perlu ya, tapi menurut saya kita selesaikan dulu masa tanggap darurat ini. Saya berharap di masa ini kita justru fokus untuk membantu masyarakat yang terdampak," katanya.
"Hal-hal yang lainnya tentu akan butuh pendalaman sehingga persoalannya tidak terjadi berulang lagi. Kalau memang ada kesalahan ya harus segera ditindak," tegas Alex.
Diketahui, sejumlah video menampilkan ribuan kayu gelondongan terbawa saat banjir bandang di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) viral di media sosial. Kayu-kayu gelondongan yang terbawa banjir dan mengapung Pantai Air Tawa di Padang dan Danau Singkarak, Nagari Muaro Pigai, Solok, Sumatera Barat juga terekam dalam foto udara yang diambil oleh Antara pada Minggu, 30 November.
Fenomena kayu gelondongan yang terbawa banjir itu memunculkan spekulasi bahwa banjir di Sumatera terkait dengan pembalakan liar atau illegal logging.