Konglomerat yang juga merupakan suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro kian menancapkan pengaruhnya di sektor properti. Perusahaan miliknya, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) baru mengakuisisi anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bukit Permai Properti (BKPP) senilai Rp 536,28 miliar.
Corporate Secretary Summarecon Agung (SMRA) Lydia Tjio mengungkapkan, penandatanganan perjanjian jual beli aset antara BUVA dan SMRA telah dituntaskan pada 28 November 2025.
Dalam transaksi tersebut, Summarecon melalui entitas anak PT Summarecon Bali Indah (SMBI) melepas 335,27 juta saham PT Bukit Permai Properti dengan nilai transaksi mencapai Rp 375,45 miliar.
Tak hanya itu, entitas anak lainnya, PT Bali Indah Development (BLID) turut menjual 143,56 juta saham PT Bukit Permai Properti senilai Rp 160,77 miliar kepada BUVA. Jika dikalkulasikan, emiten properti Hapsoro itu menggelontorkan dana hingga Rp 536,28 miliar untuk mengakuisisi 478,83 saham.
Di sisi lain BLID juga melepas 50.000 saham kepada PT Nusantara Bali Realti dengan nilai transaksi Rp 53,63 juta.
“Setelah pelaksanaan transaksi, BLID dan SMBI tidak lagi menjadi pemegang saham dari Bukit Permai Properti,” kata Lydia dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (1/12).
Direktur Utama Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Satrio menjelaskan, proses akuisisi PT Bukit Permai Properti (BPP) saat ini memasuki tahap akhir. BPP sendiri belum memiliki kegiatan operasional, tetapi perusahaan ini memegang aset strategis berupa lahan sekitar 19,3 hektar di Pecatu, Bali, yang letaknya persis berdampingan dengan Alila Villas Uluwatu, hotel bintang lima dan salah satu aset unggulan milik BUVA.
Terkait perkembangan pembelian dan pemanfaatan lahan di kawasan Pecatu, manajemen menegaskan pembangunan kawasan tersebut dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, BUVA melalui grupnya telah menguasai lahan seluas 6,2 hektar, dan di atas lahan tersebut telah berdiri dan beroperasi hotel bintang lima Alila Villas Uluwatu.
“Setelah selesainya akuisisi BPP, maka grup Perseroan memiliki lahan seluas 19,1 hektar yang rencana terkait proyeksi konstruksi serta pengembangannya akan disusun setelah akuisisi selesai,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (1/12).