Baru-baru ini, seorang warga di Kota Liuzhou, Guangxi, Tiongkok saat menggali cacing untuk umpan memancing, tanpa sengaja menemukan sebuah gendang perunggu kuno. Berdasarkan pemeriksaan awal, gendang tersebut diperkirakan berasal dari masa Dinasti Han hingga Dinasti Tang, dan berusia setidaknya lebih dari seribu tahun.
EtIndonesia. Seorang warga Desa Nan, Kecamatan Dapu, Kabupaten Liucheng, Kota Liuzhou, Tiongkok, sedang menggali cacing di area bambu di pinggir sungai ketika menyentuh sebuah benda keras. Setelah digali lebih dalam, ternyata itu adalah sebuah gendang perunggu. Gendang tersebut berdiameter 69 cm dan memiliki berat 59 jin (±29,5 kg).
Bentuk dan Detail GendangGendang perunggu itu memiliki bentuk yang megah:
- Bagian dasar tidak berlubang
- Bagian pinggang melengkung, bagian dada (tubuh gendang) tampak menonjol
- Pusat permukaan gendang dihiasi motif matahari, dikelilingi 18 lingkaran dekoratif
- Tepi gendang dicetak dengan empat patung katak, masing-masing menghadap timur, barat, selatan, dan utara
- Di bagian pinggang dan tubuh gendang terdapat motif ukiran dekoratif
- Telinga gendang berada simetris di kedua sisi
- Bagian bawah gendang dibiarkan polos, menampilkan kontras antara area berornamen dan tidak berornamen
Meskipun berusia sangat tua, ketika bagian permukaan gendang diketuk perlahan, suaranya masih nyaring dan merdu.
Nilai SejarahGendang perunggu adalah alat musik upacara dari suku-suku kuno di daerah selatan Tiongkok, dengan sejarah lebih dari 2.700 tahun.
Dalam zaman kuno, gendang perunggu digunakan dalam ritual keagamaan dan upacara perang, serta memiliki simbol status dan kekuasaan.
Para ahli menyebutkan bahwa ini adalah temuan pertama gendang perunggu kuno di wilayah Liucheng. Berdasarkan identifikasi awal, gendang tersebut kemungkinan dibuat pada masa Dinasti Han hingga Tang, namun penentuan tanggal pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. (hui/asr)
Sumber : NTDTV.com