Garuda Indonesia Tata Ulang Rute untuk Hindari Kanibalisasi dengan Citilink

kumparan.com • 4 jam yang lalu
Cover Berita

Garuda Indonesia Group mengungkap empat pilar untuk mendukung visi perseoran guna menjadi flag carrier yang sehat di tingkat regional maupun global. Salah satunya adalah penataan rute agar tak saling kanibal antara Garuda Indonesia dengan Citilink.

Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menuturkan hal tersebut menjadi bagian dari pilar transformasi bisnis.

“Ini adalah melihat kembali portfolio dari Garuda Indonesia dan Citilink dan melihat ulang dan menata ulang rute-rute kami yang mana kedua Garuda dan Citilink itu ada memberikan pelayanan dan ini kita lakukan agar Garuda dan Citillink tidak saling kanibalisasi,” kata Thomas dalam RDP Garuda Indonesia dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat pada Senin (1/12).

Dengan penataan rute tersebut, Thomas berharap Garuda Indonesia Group bisa memberikan pelayanan yang lebih komprehensif terhadap para pelanggan. Selain pilar transformasi bisnis, Garuda Indonesia Group juga akan berfokus pada transformasi layanan, transformasi operasional dan transformasi digital.

Untuk transformasi layanan, Thomas menuturkan hal tersebut dilakukan untuk memastikan pengalaman terbang dari pelanggan dapat konsisten dan diterima.

“Meningkatkan standar layanan dari end-to-end ini adalah suatu komitmen direksi kami, yang mana kita akan lakukan secara bertahap, tapi ini menjadi suatu area yang menjadi quick win kami,” ujarnya.

Sementara untuk transformasi operasional, Thomas menuturkan langkah tersebut dilakukan dengan cara efisiensi baik dari sisi biaya maupun proses bisnis. Meski demikian efisiensi dipastikan tidak akan mengurangi kualitas dan aspek keselamatan.

Sedangkan untuk transformasi digital, Thomas menuturkan nantinya hal tersebut tak hanya mencakup aspek teknologi melainkan bagaimana teknologi tersebut bisa membantu Garuda Indonesia Group untuk melakukan eksekusi langkah bisnis.

“Ini mencakup bagaimana kita memberikan kapabilitas teknologi, otomatisasi, dan sebuah data driven decision making yang bisa meningkatkan akurasi kecepatan dan ketepatan eksekusi kami. Jadi ini yang akan kita lakukan di dalam program transformasi kami di Garuda,” kata Thomas.

Thomas juga menjelaskan bahwa Garuda Indonesia Group sudah menetapkan 11 quick wins yang dijadikan akselesator di tahun 2025 namun juga akan diteruskan setelah tahun berakhir.

Adapun 11 quick wins tersebut mencakup rasionalisasi jaringan rute, peningkatan jumlah armada, optimalisasi pendapatan tambahan, peningkatan platform loyalitas, pembentukan aliansi strategis, peningkatan monetisasi kargo, keunggulan manajemen pendapatan, sinergi struktur organisasi, digitalisasi operasional, peningkatan customer journey, dan peningkatan tata kelola biaya.

“Rangkaian quick wins ini menjadi wujud komitmen Garuda Indonesia Group, bukan hanya sebagai rencana strategis saja di atas kertas, tetapi serangkaian langkah nyata yang mana saya minta bisa dimonitor juga ke depannya,” ujarnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.