EtIndonesia. Pemimpin Venezuela, Nicolás Maduro bersedia mengundurkan diri, tetapi menunggu 18 bulan ke depan. Gedung Putih, di sisi lain, bersikeras agar sekutu Vladimir Putin itu segera mundur sebagai presiden Venezuela, lapor CNN.
Menurut sumber CNN, Maduro dan rekan-rekannya menghubungi Gedung Putih melalui berbagai saluran. Diskusi masih berlangsung, sumber-sumber di pemerintahan AS mengonfirmasi.
Dalam pembicaraan sebelumnya dengan AS, Maduro mengisyaratkan kesiapannya untuk akhirnya mundur. Namun, dia baru bersedia melakukannya setelah 18 bulan, tenggat waktu yang dianggap tidak dapat diterima oleh AS.
Gedung Putih menyerukan pengunduran diri Maduro segera, meskipun beberapa pejabat AS awalnya berpendapat bahwa usulan dari Caracas mungkin merupakan solusi yang lebih layak bagi kedua belah pihak.
“Meskipun beberapa pejabat AS berpikir ini mungkin solusi, Gedung Putih akhirnya menyimpulkan bahwa mereka hanya akan mendukung rencana yang menyebabkan Maduro segera pergi,” catat CNN.
Presiden AS, Donald Trump, menurut artikel tersebut, berbicara dengan Maduro pekan lalu. Dalam beberapa penampilan publiknya baru-baru ini, Trump menyatakan bahwa perubahan sikap Maduro dapat menyelamatkan banyak nyawa.
“Jika dia pemimpinnya, jika kita bisa menyelamatkan nyawa, jika kita bisa melakukan segala sesuatunya dengan cara yang mudah, itu bagus, dan jika kita harus melakukannya dengan cara yang sulit, itu juga bagus,” ujarnya kepada para wartawan.
Namun, menurut media AS, Trump juga memperingatkan Maduro tentang penggunaan kekuatan jika dia tidak mundur secara sukarela. Percakapan itu terjadi beberapa hari sebelum Maduro dan para pendukungnya ditetapkan sebagai teroris oleh AS.
Sejak kembali menjabat pada tahun 2025, Presiden AS tersebut mengatakan bahwa salah satu prioritasnya adalah memerangi narkotika, termasuk fentanil. Dia telah menunjuk pemimpin Venezuela, Nicolás Maduro sebagai “gembong narkoba” utama.
Setelah kapal dan unit militer AS baru-baru ini dikerahkan ke Karibia, Trump mengumumkan bahwa AS akan “segera” mengambil tindakan untuk menghentikan tersangka pengedar narkoba Venezuela di darat. Media sebelumnya melaporkan bahwa Trump dan pemerintahannya sedang bersiap meluncurkan fase baru operasi yang menargetkan Venezuela.(yn)