FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Isu mengenai kebutuhan pokok terutama menjelang hari-hari besar keagamaan selalu menjadi sorotan setiap tahun. Terutama terkait ketersediaan dan harga.
Salah satu yang kerap menjadi perhatian adalah stok mengenai beras. Untuk kebutuhan pangan yang satu ini, pemerintah memastikan stok terjamin terutama dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Di Provinsi Jawa Timur, Bulog setempat memastikan stok beras berada dalam kondisi aman, mencukupi, dan terjamin distribusinya menyambut Nataru tersebut.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Sugeng Hardono. Dia mengatakan ,saat ini stok beras Bulog mencapai 870.000 ton. Ketersediaan itu dipastikan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2026, Lebaran hingga 15 bulan kedepan.
“Stok beras di gudang Bulog Jatim, saat ini berada pada level yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan hingga tahun depan,” kata Sugeng, Senin (1/12).
Dalam menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat, Bulog terus mendorong percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Penyaluran SPHP sudah terealisasi sebanyak 86.500 ton yang dilakukan melalui jaringan pasar tradisional, ritel modern, KDKMP, distributor resmi, dan berbagai kanal penjualan yang sudah bekerja sama dengan Bulog. Termasuk percepatan penyelesaian Bantuan Pangan (Banpang).
Sugeng menegaskan bahwa percepatan SPHP merupakan salah satu strategi penting untuk memastikan harga beras tetap terkendali menjelang Nataru, saat pola konsumsi masyarakat biasanya meningkat. “Kami terus melakukan penguatan pasokan, mempercepat penyaluran beras SPHP, serta menjaga ketersediaan di seluruh pasar dan kanal distribusi resmi,” katanya.
Dalam menjaga stabilitas harga dan kelancaran distribusi beras, Bulog Jatim juga memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, serta berbagai pemangku kepentingan lain.
Kolaborasi ini diperlukan agar pengawasan di lapangan berjalan optimal, khususnya untuk mencegah spekulasi harga dan penimbunan yang berpotensi merugikan masyarakat. Sugeng menjelaskan bahwa koordinasi tersebut juga dilakukan untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar, merata, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, Bulog Jatim turut mengawal ketersediaan beras di seluruh Kab/kota, terutama wilayah yang selama ini rawan fluktuasi harga. Menghadapi tingginya kebutuhan pangan di akhir tahun, Sugeng meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
“Dengan kesiapan stok dan sistem distribusi yang terjaga, masyarakat tidak perlu khawatir. Bulog berkomitmen penuh untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya. (fajar)