Disuntik Danantara, Modal Dasar Garuda Indonesia Meningkat Jadi Rp 100 T

kumparan.com • 2 jam yang lalu
Cover Berita

Suntikan Danantara terhadap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk turut berdampak pada modal dasar perseroan. Dengan suntikan tersebut, modal dasar Garuda Indonesia meningkat hingga mencapai Rp 100 triliun.

Sebelumnya, Garuda memang mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM).

“Modal dasar kami juga diperkuat menjadi Rp 100 triliun, dengan tujuan utamanya jelas untuk memperkuat ekuitas dan likuiditas kami, memastikan pemulihan operasional untuk berjalan lebih konsisten dan meningkatkan rehabilitas armada kami sebagai layanan Garuda Indonesia,” kata Wakil Direktur Garuda Indonesia Thomas Sugiarto Oentoro dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat pada Senin (1/12).

Dengan adanya suntikan modal dari Danantara, kepemilikan saham oleh publik juga berkurang dari 27,24 persen menjadi 7,96 persen, namun tetap memenuhi ketentuan free float yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun jumlah saham beredar adalah 407 miliar.

Thomas juga menuturkan dengan adanya suntikan dari Danantara, hal itu juga akan membuat pertumbuhan perusahaan semakin baik.

“Dengan dukungan dari pemerintah dan pemegang saham, transformasi Garuda ini memiliki ruang bertumbuh yang semakin memadai, baik untuk menjaga keberlanjutan operasional Garuda hari ini maupun membuka ruang pertumbuhan yang lebih baik buat perusahaan untuk ke depannya,” ujarnya.

Sebelumnya, dari total dana Rp 23,67 triliun tersebut sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (12/11).

Tambahan modal dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), terdiri atas setoran tunai Rp 17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham Rp 6,65 triliun. Rapat dihadiri pemegang saham yang mewakili 75,88 persen dari total saham atau sekitar 69,42 miliar lembar.

Sekitar Rp 8,7 triliun atau 37 persen dialokasikan untuk modal kerja Garuda Indonesia, termasuk perawatan pesawat. Sementara Rp 14,9 triliun atau 63 persen digunakan untuk mendukung operasional Citilink, terdiri atas Rp 11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp 3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019-2021.

Penyertaan modal tersebut dilakukan melalui penerbitan 315,61 miliar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp 75 per lembar. Penerbitan saham ini juga memastikan Garuda Indonesia tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.