tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Adi Hidayat ikut berbicara seputar bencana banjir bandang di Sumatera dan Aceh. Ia turut bersimpati kepada korban terdampak musibah.
Ustaz Adi Hidayat mengajak semua umat Muslim dan masyarakat Indonesia terus kompak. Ia berharap agar semua masyarakat berpusat kepada korban bencana banjir bandang di Sumatera dan Aceh.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan betapa bahayanya serakah. Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia terus mengevaluasi diri agar terhindar dari ketamakan pada lingkunan dan alam.
"Kita semua mari melakukan evaluasi secara kolektif, muhasabah diri, introspeksi dalam bahasa agama tobat secara nasional untuk kita semua tanpa kecuali," ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Senin (1/12/2025).
Ustaz Adi Hidayat turut merasakan pilu dialami masyarakat di Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Aceh. Banjir bandang dan tanah longsor sangat menyayat hati mereka.
Bencana alam terjadi di wilayah tersebut meluluhlantakkan ribuan rumah. Sebenarnya ini pernah terjadi pada dua dekade lalu.
Air bah yang datang akhir-akhir ini tidak berasal dari laut, melainkan dari air yang turun dari gunung, lereng hingga aliran sungai yang mendadak meluap begitu cepat.
Selain menghancurkan rumah-rumah, air bah ini juga menyeret ribuan batang-batang pohon besar. Batang yang terseret dikenal kayu gelondongan menyelimuti air bah semakin marak di Sumatera.
Kehadiran batang-batang pohon dan balok kayu tersebut sebagai bukti telah dibabat oleh manusia. Tentu fenomena seperti ini menjadi pusat perhatian bagi publik.
Publik semakin marah saat melihat berbagai video amatir merebak di media sosial. Pemandangan ini bisa mengakibatkan rumah runtuh, bangunan di depannya ikut ambruk hingga bisa memakan korban jiwa.
Kayu gelondongan yang terseret sebagai tanda alam murka. Tanah longsor ikut menghiasi bencana banjir saat menerpa ribuan jiwa di Sumatera.
Oleh karena itu, UAH sapaan akrabnya, telah mengetahui fenomena tersebut. Ia menganggap potensi musibah ini akibat ulah manusia.