JAKARTA - Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hong Kong terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, guna memastikan repatriasi terbaik jenazah dan hak-hak warga negara Indonesia (WNI)/pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kebakaran di Kompleks Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po pekan lalu.
Sebanyak 140 WNI berada di Kompleks Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, saat kebakaran terjadi sekitar pukul 15:00 waktu setempat pada Rabu pekan lalu.
"Dari total estimasi 140 WNI, sembilan meninggal dunia, satu dirawat di rumah sakit, 100 selamat dan 30 belum diketahui keberadaannya," kata KJRI Hong Kong dalam pembaruan informasinya, Senin (1/12).
"KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk melakukan upaya terbaik repatriasi jenazah dan hak-hak korban," tambah KJRI.
Diberitakan sebelumnya, KJRI Hong Kong bergerak cepat membuka posko kedaruratan di Gedung KJRI Hong Kong sejak Rabu malam. KJRI juga bergerak cepat berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memperoleh akses informasi terhadap warga negara Indonesia/Pekerja Migran Indonesia yang terdampak.
"Setelah mendapatkan izin otoritas setempat, sejak Kamis (27/11) pagi mengirimkan tim ke lapangan untuk melakukan identifikasi dan verifikasi WNI/PMI yang terdampak, serta distribusi bantuan logistik yang diperlukan, seperti; makanan, minuman dan sanitary pack," jelas KJRI.
KJRI Hong Kong kemudian juga mendirikan posko kedaruratan pada Tai Po Community segera setelah mendapatkan clearence dari Pemerintah Hong Kong dan Tai Po District Office pada Hari Jumat.
"Fungsinya untuk identifikasi dan verifikasi WNI/PMI yang terdampak; distribusi bantuan logistik yang diperlukan; dalam hal kehilangan Paspor RI, melakukan fasilitasi awal guna penerbitan ulang, dan asistensi lain yang mungkin dilakukan sesuai dengan protokol keselamatan, hukum dan ketentuan setempat yang berlaku," urai KJRI Hong Kong.
Selain itu, KJRI Hong Kong juga menjalin komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat guna menjaring informasi keberadaan dan kondisi WNI/PMI yang mungkin terdampak.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat peristiwa tersebut mencapai 146 orang, sementara 79 lainnya luka serius.
Otoritas setempat masih terus melakukan upaya pencarian korban. Pemerintah Hong Kong memperingatkan, jumlah korban tewas akan terus bertambah seiring dengan pencarian dan identifikasi korban yang masih terus berlangsung.