FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, merespons kritik yang menuding Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, tidak menunjukkan empati terkait serangkaian bencana di Sumatera.
Tuduhan tersebut mencuat setelah beredar poster di X, yang diunggah akun @hipohan, memperlihatkan Raja Juli bakal menghadiri kegiatan fun walk bersama Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, di Pekanbaru pada Minggu (30/11/2025).
Menanggapi hal itu, Dian Sandi menegaskan bahwa acara tersebut telah dijadwalkan jauh sebelum bencana terjadi, sehingga tidak tepat jika dikaitkan dengan tuduhan abai.
“Acara itu sudah direncanakan sejak lama, sebelum bencana terjadi,” ujar Dian di X @DianSandiU, Senin (1/12/2025).
Ia juga menekankan bahwa Kaesang dan PSI langsung mengambil langkah cepat setelah bencana menghantam sejumlah wilayah di Sumatera.
“Begitu bencana terjadi, Mas Kaesang segera menginstruksikan penyaluran bantuan,” jelasnya.
Dian menambahkan, kader-kader PSI saat ini telah turun langsung membantu warga terdampak. “Kader PSI masih terus berada di lapangan sampai hari ini,” tegasnya.
Pernyataan Dian ini sekaligus membalas komentar Pengamat politik, Hendri Satrio, yang mempertanyakan kinerja pejabat saat Indonesia dilanda bencana.
“Apakah sudah ada pejabat Negara yang minta maaf dan mengundurkan diri dari jabatan sebagai tanggung jawab marahnya alam pada kita?,” kata Hendri di X.
Pada unggahan Dian, terdapat Warganet yang mematahkan spekulasi yang beredar bahwa Kaesang hingga Raja Juli tidak berempati pada korban bencana.
“Posko Bantuan PSI banyak berdiri di Kota atau Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan Deli Serdang, Medan, Serdang Bedagai, dll. Mantap PSI,” kata akun bernama @tomatskillo.
Pernyataan Dian dipertegas oleh unggahan akun x resmi PSI. Disebutkan bahwa Partai berlogo Gajah itu telah mendirikan posko di perbatasan antara Desa Sibalanga dan Desa Pagaran Lambung I, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara.
“Pada Senin ini, PSI akan fokus menyalurkan bantuan logistik untuk empat desa tersebut yang belum mendapat bantuan,” tertulis pada unggahan PSI.
“Warga sudah diinformasikan terkait rencana ini. Mereka akan berjalan kaki ke posko dengan estimasi perjalanan kurang lebih 3 jam,” tambahnya.
Adapun untuk penyaluran ke Dusun Parsingkaman di Desa Pagaran Lambung I, tim PSI berjalan kaki sejauh kurang lebih 2 kilometer untuk mencapainya.
“Semoga tak ada longsor susulan dan pembersihan material longsor oleh Aparat TNI/Polri bisa segera selesai,” tandasnya. (Muhsin/fajar)