Sebuah rumah di Jalan Bendungan Melayu, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terbakar beberapa waktu lalu, Sabtu (22/11). Kebakaran diduga disebabkan oleh anak berusia 9 tahun yang lupa mematikan kompor ketika sedang memasak mi instan.
"[Anak] Usia 9 tahun masak Indomie ditinggal dan kembali lagi melihat api," kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, melalui keterangan yang diterima.
Ketika melihat api menyala di dapur, anak tersebut sempat membangunkan kakaknya. Namun, api sudah terlanjur membesar kemudian melahap habis bagian dapur dan kamar rumah. Tak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden itu. Adapun kerugian materi yang ditimbulkan sekitar lebih dari Rp 400 juta.
Pentingnya Pengawasan dan Edukasi Dini untuk Anak di DapurMenanggapi peristiwa tersebut, Inisiator SafeKids Indonesia, Wahyu Minarto yang akrab disapa Paman Billie, menekankan bahwa aktivitas di dapur sebenarnya tidak berbahaya selama risiko dapat dikendalikan.
Menurutnya, tidak ada batasan umur tertentu untuk mulai mengajari anak memasak. Yang terpenting adalah proses belajar dilakukan secara bertahap dan selalu dalam pengawasan orang dewasa.
“Setiap aktivitas di dapur sebenarnya tidak berbahaya, tapi harus dikendalikan risikonya,” ujar Paman Billie kepada kumparanMOM, Selasa (25/11).
Ia menjelaskan, anak perlu dikenalkan terlebih dahulu pada alat-alat dapur dan fungsinya sebelum diizinkan melakukan kegiatan memasak. Pada tahap awal, orang tua bisa menyediakan peralatan yang aman untuk anak, misalnya pisau khusus anak atau alat bantu yang tidak tajam dan mudah digunakan.
Aktivitas memasak juga perlu diberikan secara bertahap, mulai dari membantu menyiapkan bahan, memotong bahan, hingga pada akhirnya menyalakan kompor ketika anak sudah siap. Menurutnya, usia 9 tahun bukanlah masalah untuk belajar memasak, selama edukasi dilakukan secara bertahap dan dengan pengawasan ketat.
“Sebenarnya 9 tahunnya nggak masalah, ya. Tapi bagaimana edukasi memasaknya harus bertahap dan diawasi,” tegasnya.
Insiden kebakaran di Koja ini menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk meningkatkan perhatian terhadap keselamatan dapur, terutama ketika melibatkan anak-anak. Pengawasan, edukasi bertahap, dan penggunaan peralatan aman dapat menjadi langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang ya, Moms.