Jakarta, VIVA – Kamu mungkin pernah melihat satu token yang awalnya sepi, lalu mendadak ramai dibicarakan di mana-mana.
Grup Telegram penuh obrolan soal token itu, linimasa X berisi meme yang sama, sampai media kripto kecil mulai ikut mengulas.
Padahal, kalau kamu telisik lebih dalam, proyeknya tidak terlihat menghabiskan biaya iklan besar seperti brand besar pada umumnya.
Fenomena seperti ini bukan kebetulan. Di balik banyak token yang “meledak” dengan cepat, sering ada strategi pemasaran kreatif yang memanfaatkan komunitas, meme, dan momentum tren.
Strategi ini dikenal sebagai guerilla marketing, dan beberapa tahun terakhir pendekatan ini semakin sering dipakai di industri aset kripto, terutama untuk proyek yang modalnya terbatas tapi berani tampil beda, seperti dikutip dari situs Indodax, Senin, 1 Desember 2025.
Kalau kamu sedang mendalami aset kripto dan mulai serius mengikuti perkembangan pasar, memahami cara kerja guerilla marketing akan membantu kamu melihat hype dengan kacamata yang lebih kritis.
Bukan sekadar ikut arus, tapi bisa menilai mana kampanye yang cerdas dan mana yang sekadar membungkus risiko dengan kemasan viral.
Karena itu, sebelum kamu menilai sebuah hype, kamu perlu memahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan guerilla marketing di dunia aset kripto dan bagaimana pola dasarnya bekerja.
Secara sederhana, guerilla marketing adalah strategi pemasaran yang mengutamakan dampak besar dengan sumber daya terbatas.
Fokusnya bukan pada anggaran iklan yang besar, melainkan pada ide kampanye yang unik, mengejutkan, dan mudah dibicarakan.
Di aset kripto, pendekatan ini sangat klop karena ekosistemnya bergerak cepat, digital, dan sangat dipengaruhi budaya internet.
Berbeda dengan pemasaran tradisional yang mengandalkan banner ads, sponsor besar, atau influencer papan atas, guerilla marketing di aset kripto justru banyak mengandalkan:
- komunitas yang aktif,
- konten yang mudah dibagikan (meme, video pendek, thread edukatif yang menggigit),
- momentum tren yang sedang ramai.
Tim proyek bukan hanya memikirkan “bagaimana caranya muncul di iklan”, tetapi lebih ke “bagaimana caranya membuat orang rela membahas token ini tanpa dibayar mahal”.