Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bakal menggelar akad massal rumah subsidi jilid kedua pada pertengahan Desember 2025. Dengan jumlah yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
Maruarar memperkirakan, sebanyak 50.000 akad rumah subsidi akan dilakukan serentak.
“Bulan Desember ini tanggal 18 kita akan buat rekor terpecah lagi, 50 ribu akad massal terbesar sepanjang sejarah,” ujarnya dalam Rapimnas Kadin 2025 di Grand Hyatt, Senin (1/12).
Acara tersebut direncanakan berlangsung simbolis di Serang, Banten, dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah ingin menunjukkan komitmen mendorong percepatan akses rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sebelumnya, pada September 2025, Prabowo sudah menyerahkan kunci rumah kepada penerima program KPR FLPP di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor. Momentum itu juga dirangkaikan dengan akad massal 26 ribu KPR yang digelar di berbagai daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memberi apresiasi kepada Maruarar. “Janjinya (Maruarar) 25.000 ternyata yang dihasilkan 26.000. Ini untuk budaya Indonesia agak anomali, agak aneh, kalau di Indonesia biasanya janji setinggi langit hasilnya ya tak sampai,” kata Prabowo pada 29 September.
Prabowo menegaskan sektor perumahan menjadi prioritas pemerintah karena menyentuh langsung kebutuhan dasar rakyat. Ia menilai pembangunan rumah tidak hanya memberikan akses hunian layak, tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi.
“Juga Perumahan itu bisa dan selalu menjadi motor dari pertumbuhan ekonomi motor dari pembangunan ekonomi. Karena itu kita kasih target yang sangat tinggi 3 juta rumah. Target itu selalu tinggi, target itu memang harus kita kejar, kita capai,” ujarnya.
Presiden mengakui target 3 juta rumah bukan tugas kecil. Namun ia optimistis pemerintah mampu memenuhi target tersebut seiring percepatan program perumahan rakyat yang terus dijalankan.
