Medan: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan posko trauma healing sebagai sarana aktivitas anak-anak pascabencana di Sumatra Utara (Sumut). Meutya menekankan posko ini penting dihadirkan.
"Insyaallah sudah reda, tapi anak-anak belum bisa beraktivitas di rumah masing-masing, mereka boleh bermain di sini," ujar Meutya saat meninjau posko itu di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, seperti dikutip dari Antara, Senin malam, 1 Desember 2025.
Baca Juga :
Update Korban Bencana Aceh, 173 Meninggal 204 HilangIa mengatakan anak-anak yang mengungsi tersebut dapat bermain di posko itu dengan memiliki aktivitas berbagai macam. Meutya mengatakan aktivitas tersebut, antara lain menggambar, permainan, menonton terkait edukasi, dan pendidikan di posko itu.
"Insyaallah kami buatkan terus, supaya di sini mudah-mudahkan bisa meredakan dan membantu sedikit untuk anak-anak," kata Meutya.
Meutya mengatakan pendirian posko itu bukan hanya di tempat itu. Pihaknya telah mendirikan posko di Kantor Gubernur Sumut, Kantor Sekda Aceh, dan menyusul Kabupaten Tapanuli Tengah.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Foto: ANTARA/Fitra Ashari.
"Setelah surut, salah satunya biasa ada posko trauma healing dan Komdigi selama ini selalu aktif bukan hanya bencana kali ini saja," kata Meutya.
Ia dalam kegiatan itu juga mendengar keluhan warga saat mengalami banjir tersebut, dan memberikan secara simbolis sembako untuk masyarakat itu. Kepala Desa Hamparan Perak Muhammad Hilmi menyambut baik adanya posko trauma healing dari Komdigi.
Menurut dia, adanya posko tersebut dapat menghibur anak-anak pengungsi pascabanjir. Ia mengatakan secara keseluruhan warga yang mengungsi ke lingkungan Masjid Al-hafiz di daerah itu 250 orang, di antaranya 150 anak-anak.