Grid.ID - Ivan Gunawan mengungkapkan alasannya belum bisa terjun langsung membantu korban banjir yang terjadi di Aceh dan Sumatera. Ia menjelaskan bahwa jadwalnya sedang padat sehingga sulit meninggalkan pekerjaan.
“Kalau aku, kalau waktunya ada insyaAllah pasti dilakuin, tapi karena kebetulan ada acara setiap hari, dan gak bisa izin apalagi sekarang sudah masuk akhir tahun” ujar Ivan saat berada di JCC, Jakarta Pusat pada Jumat, (5/12/20205). Untuk Ivan sendiri, bentuk solidaritasnya bukan dengan turun langsung ke sana, tapi dilakukan melalui cara lain yaitu berdonasi.
Ivan memberikan apresiasi besar kepada para relawan dan artis yang sudah terjun langsung. Ia mengaku salut dengan semangat mereka membantu warga terdampak.
“Aku menghaturkan jempol setinggi-tingginya buat teman-teman yang mau bersedia terjun langsung ke lapangan,” ungkapnya. Menurutnya, setiap orang punya cara masing-masing menunjukkan kepedulian.
Pria yang kerap disapa Igun itu memilih untuk menyalurkan bantuan dalam bentuk donasi. Ia menyebut telah bekerja sama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.
“Kebetulan tahun ini saya berkolaborasi dengan BAZNAS dan mendonasikan kemarin sempat Rp150 juta” ujarnya. Igun mengatakan bahwa bantuan itu sudah dikirim dan sudah sampai ke titik lokasi bencana.
Ia juga mendapat laporan bahwa proses penyaluran bantuan dilakukan dengan penuh perjuangan. “Walaupun aksesnya tertutup, bantuan tetap berjalan lewat perahu karet,” jelas Igun.
Melihat berita tentang kondisi banjir, pria berusia 43 tahun itu mengaku prihatin dengan dampak yang ditimbulkannya. Ia mengatakan bahwa yang membuatnya terkejut adalah adanya hewan-hewan yang ikut terbawa arus.
“Aku ragu itu binatang benar atau AI, sekarang tuh nggak bisa bedain,” ujarnya. Namun ia menekankan bahwa bencana ini menunjukkan betapa pentingnya manusia menjaga bumi.
Igun juga menyampaikan doa untuk para korban yang kehilangan keluarga. Ia berharap musibah ini segera terangkat dan masyarakat diberi kekuatan.
“Semoga setiap permasalahan yang ada di bangsa ini insyaAllah bisa diangkat,” katanya. Ia menambahkan bahwa bukan saatnya saling menyalahkan, tetapi berfokus pada pemulihan.
Igun menilai bahwa menjaga pikiran positif adalah kunci dalam menghadapi situasi seperti ini. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
“Kalau kita berburuk sangka, hati kita dengki, kesel aja sama orang, rasanya juga gak menghasilkan apa-apa” ujarnya. Sebagai bentuk refleksi diri, Ivan mengajak masyarakat menjaga lingkungan mulai dari hal kecil.
Ia juga menegaskan bahwa sedekah atau donasi tidak perlu dipaksa. Menurutnya, bantuan harus datang dari hati masing-masing individu. “Yang namanya sedekah itu harus dari hati, nggak bisa dipaksain,” tutup Igun. (*)
Artikel Asli



