Kementan Minta Publik Kawal Penyaluran 1.200 Ton Beras untuk Korban Bencana di Sumatera

matamata.com
2 hari lalu
Cover Berita

Matamata.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyerukan keterlibatan publik untuk memastikan distribusi bantuan beras sebesar 1.200 ton bagi korban bencana di wilayah Sumatera berjalan transparan dan tepat sasaran.

"Hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan 1.200 ton bantuan beras senilai Rp16 miliar untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch. Arief Cahyono, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Arief juga menyampaikan bahwa secara total pemerintah menargetkan penyaluran hingga 10.000 ton beras. Karena itu, ia menegaskan perlunya pengawasan masyarakat untuk mencegah potensi penyimpangan dalam proses distribusi.

Menurut Arief, pengawasan publik menjadi elemen penting di tengah tantangan penyaluran bantuan di lapangan. Ia mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan dugaan penyelewengan dan menyampaikan apresiasi atas partisipasi publik selama ini.

“Dalam situasi seperti ini, concern utama kami adalah memastikan semua bentuk bantuan bisa disalurkan dengan cepat dan tepat. Dan kami berterima kasih publik terus mengawasi proses penyaluran. Kami meminta publik untuk tidak segan untuk melaporkan bila ditemukan penyimpangan,” katanya.

Ia menyebut pemerintah terus mengoptimalkan berbagai strategi agar bantuan, termasuk beras, dapat segera diterima masyarakat terdampak.

“Penyaluran bantuan menghadapi berbagai kendala yang tidak mudah. Untuk itu, kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat untuk memastikan masyarakat terdampak bisa secepatnya mendapatkan bantuan,” tambahnya.

Bantuan dikirim melalui jalur darat, udara, dan laut, termasuk menggunakan pesawat Hercules serta Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dengan dukungan penuh dari TNI. Mekanisme pengiriman dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan daerah terdampak.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa pola distribusi juga menyesuaikan kondisi di lapangan. Di sejumlah wilayah yang aksesnya terputus, penyaluran dilakukan menggunakan moda alternatif, seperti bentor atau perahu kecil.

“Percepatan penyaluran bantuan beras terus dilakukan, termasuk agar masyarakat di wilayah yang aksesnya terputus tetap segera mendapatkan pangan yang mereka butuhkan,” tuturnya. (Antara)

Baca Juga
  • Kasus Chromebook di Kemendikbudristek: Kejagung Sebut Negara Rugi Lebih dari Rp2,1 Triliun


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KPK Ungkap Skema Fee Proyek yang Menjerat Bupati Lampung Tengah
• 14 jam lalutvrinews.com
thumb
Polri Temukan Pelanggaran Pidana di Sumut, Kapolri Klaim Sudah Kantongi Tersangka
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Jerit Tangis di Tepi Sungai Lusi: 8 Santriwati MBS Blora Tenggelam, 4 Masih Dicari
• 18 jam lalusuara.com
thumb
Marina Budiman Jadi Satu-Satunya Perempuan dalam 10 Orang Terkaya RI
• 15 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Asuransi Diminta Gak Boleh Persulit Klaim Korban Bencana Sumatera
• 20 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.