Kebakaran hebat melanda Kampung Adat Waru Wora yang berada di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 5 Desember 2025. Peristiwa ini melahap 28 rumah adat yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi.
Kebakaran terjadi pada sekitar pukul 16.00 WITA ketika asap pertama kali terlihat dari atap belakang salah satu rumah milik warga. Api cepat membesar dan mengancam rumah-rumah lain yang berada berdekatan.
Warga sekitar segera berinisiatif untuk membantu memadamkan api. Beberapa dari mereka menggunakan ember dan mengangkat atap untuk menjatuhkan alang-alang yang terbakar. Namun, upaya tersebut tidak mampu menahan laju api yang semakin membesar. Dalam hitungan menit, api melahap rumah-rumah lainnya.
Dugaan awal penyebab kebakaran adalah aktivitas warga yang datang untuk mengambil kayu sebagai material pembuatan kandang babi. Kebakaran diduga dimulai dari percikan api di rumah salah satu warga dan menyebar ke bangunan lain.
Dampak Kebakaran terhadap WargaMenurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat, total 28 unit rumah adat terbakar, dengan 26 di antaranya hangus total dan dua rumah mengalami kerusakan parah.
Sebanyak 139 jiwa dari 41 kepala keluarga terkena dampak dari kebakaran tersebut. Mereka kini kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi bersamaan ke rumah tetangga yang tidak terbakar.
Kerugian material akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak emosional dan sosial yang ditimbulkan cukup besar bagi masyarakat setempat.
Langkah Pemulihan Pasca-Kebakaran Bantuan darurat dari pemerintahPemerintah setempat, melalui Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, menjanjikan akan memberikan bantuan darurat dan langkah-langkah pemulihan jangka panjang untuk warga terdampak. Ini termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara.
"Kami juga memeriksa kondisi keluarga yang terdampak untuk memastikan kebutuhan mendesak dapat segera ditangani," tutur Yohanis dalam keterangannya saat meninjau Kampung Adat Waru Wora, Minggu (7/12).
Renovasi rumah adat yang terbakar juga menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Bantuan akan disalurkan untuk memastikan bahwa proses pemulihan dapat segera dilakukan. Melibatkan masyarakat lokal dalam proses pemulihan juga dianggap penting untuk mempertahankan nilai budaya yang ada di Kampung Adat Waru Wora.
Situasi Terkini Kampung Adat Waru Wora Status kunjungan wisatawan ke lokasiMeskipun kebakaran telah terjadi, dinas pariwisata setempat memastikan bahwa kejadian ini tidak berdampak negatif terhadap kunjungan wisatawan. Minat wisatawan baik domestik maupun internasional ke Kampung Adat Waru Wora tetap tinggi.
"Saya rasa tidak mempengaruhi animo kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke sini," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumba Barat Semuel Dato Mesa pada Sabtu (6/12).
Pemerintah juga akan melakukan inventarisasi untuk mendata kerusakan yang terjadi, terutama artefak budaya yang sempat diselamatkan. Ini adalah langkah penting untuk mendokumentasikan kerusakan serta merencanakan pemugaran.
Kebutuhan mendesak bagi keluarga terdampakKeluarga yang terdampak kebakaran membutuhkan bantuan mendesak, termasuk makanan, pakaian layak, dan material bangunan untuk membangun kembali tempat tinggal mereka. Penanganan yang cepat dan tepat sasaran akan sangat membantu pemulihan mereka dalam waktu dekat.



